Batang pohon beringin menimpa rumah warga di Banjar Gelagah, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Hujan mendadak turun pada Sabtu (3/11) malam. Awalnya gerimis, namun memasuki tengah malam tiba-tiba menjadi lebat, bahkan disertai petir dan angin kencang.  Akibatnya, sebuah pohon beringin di Jaba Sisi Pura Bukit Buluh, di Banjar Gelagah, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida, batang cabangnya patah dan menimpa salah satu rumah warga. Beruntung, para penghuni di dalamnya selamat dari peristiwa tersebut.

Klian Banjar Gelagah, Nengah Darmawan, dihubungi Minggu (4/11), mengatakan hujan di daerah setempat sudah lama tak pernah turun. Seingatnya, terakhir kali turun hujan pada Agustus lalu. Awalnya hanya hujan gerimis pada Sabtu malam sekitar pukul 20.00 wita. Hujan mulai deras pada pukul 12.00 wita diserta petir, hingga membuat suasana cukup mencekam.

Baca juga:  Korban Penyiraman Air Panas Ditawari Lanjutkan Kuliah

“Saya kaget awalnya apa yang jatuh, ternyata setelah dicek di jaba sisi pura, (cabang) pohon beringinnya tumbang, menimpa sebuah rumah warga,” kata Darmawan yang juga sebagai klian pura setempat.

Dia menegaskan, beringin tersebut memang sudah tua. Usianya sudah ratusan tahun.

Setelah dicek besok paginya, cabang beringin yang patah menimpa rumah warga Wayan Wastra, tepat di sebelah timur pura itu. Hantaman pohon beringin yang menerjang atap rumahnya, mengakibatkan atap rumah Wastra jebol. Darmawan menambahkan, saat itu Wastra saat kaget dan berupaya menyelamatkan anaknya ke luar rumah. Karena saat itu, Wastra dan anaknya Komang Widiana (7) sedang tidur di ruangan yang sama. “Penghuni rumah itu sempat kena pecahan plafon. Beruntung tidak ada luka serius,” terang Darmawan.

Baca juga:  Terumbu Karang Terancam, Penyelam Lembongan Buat KPL

Tidak hanya merusak rumah di sekitarnya, terjangan pohon beringin ini juga merusak bangunan panyengker pura dan salah satu palinggih di perempatan sekitarnya juga rusak.  Kerusakan akibat dampak dari peralihan cuaca ini, kata Darmawan, kepada para pengempon pura. Kemudian juga kepada pihak terkait, seperti BPBD Klungkung, Camat Nusa Penida dan perbekel setempat. Pihaknya berharap agar pemerintah daerah, atau lembaga terkait lainnya bisa membantu proses perbaikan puranya.

Baca juga:  Remaja AS Belajar Anyaman Bambu di Bali, Ditangkap Karena Ini

Sementara, untuk penanganan secara niskala, dia mengaku akan meminta petunjuk kepada sulinggih, karena sebelumnya di pura setempat sudah pernah mekarya tahun 2015. Namun, melihat kerusakan yang ditimbulkan cukup serius, dia mengatakan kemungkinan akan menggelar ritual Rsi Gana. “Rencana belum pasti. Kami memohon petunjuk dulu kepada nak lingsir, seperti apa sebaiknya kami menyikapi ini,” kata Darmawan. (bagiarta/balipost)

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *