SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pasar Semarapura terus berbenah. Tahun ini ada tambahan pembangunan gedung pada blok A. Tetapi, pedagang setempat justru mengeluh.
Penyebabnya adalah material bangunan seperti besi, pasir hingga paving dan lainnya, yang ditaruh menutupi akses jalan ke areal blok G. Material proyek itu menutupi akses jalan dari pintu masuk sebelah timur. Akibatnya, kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas.
Konsumen yang datang dari pintu masuk timur, langsung menuju ke barat. Sehingga, sejumlah pedagang di blok G mengeluh lantaran sepi pembeli. “Seharusnya materialnya ini bisa ditempatkan di sebelah utaranya. Sehingga tidak menutupi akses jalan,” kata salah satu pedagang, I Ketut Suwastika, Minggu (4/11).
Pedagang bahan-bahan kebutuhan pokok ini berharap material proyeknya dipindahkan. Agar, akses masuk pelanggan tetap terbuka. Dari pengamatan di lapangan, blok F hingga G memang nampak lengang.
Hanya ada beberapa kali kendaraan yang masuk dari pintu selatan. Anggota DPRD Klungkung Komang Suantara, juga meminta pekerja memikirkan situasi pasar. Sebab, pada blok G, di sana juga ada banyak pedagang. “Tolong segera dipindahkan. Pedagang di sana merugi, bahkan sampai berbulan-bulan,” kata politisi Gerindra ini.
Di pihak lain, para pekerja setempat enggan berkomentar perihal ini. Mereka hanya menyampaikan material bangunan tersebut sengaja diletakkan sementara di sana untuk memudahkan aktivitas proyek di sekitar lokasi gedung baru.
Sebab, kalau dipindahkan lagi, dikatakan sudah tidak ada tempat. “Hanya sementara saja ditaruh di sana,” ujar salah satu pekerja.
Untuk diketahui, pembangunan gedung baru ini sudah dimulai sejak 8 Agustus 2018 dan ditarget tuntas dalam 120 hari. Ukuran kiosnya akan sama dengan di blok lainnya dan dipastikan seluruhnya tuntas sesuai jadwal.
Pasar ini juga diisi eskalator, dan jalan untuk penyandang disabilitas. Di bagian dalam,akan disiapkan stage untuk digunakan sebagai tempat pameran produk UMKM. (Bagiarta/balipost)