Pengguna jalan melintas di Jalan Labuan Sait yang berlumpur dan berkerikil. (BP/istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Hujan lebat yang mengguyur kawasan Kuta Selatan, Minggu (4/11) dini hari, mengakibatkan jalan Labuan Sait, Pecatu, Kuta Selatan tertutup lumpur dan kerikil yang terbawa air hujan. Kondisi ini tentunya sangat membahayakan pengguna jalan, karena kondisi jalan turunan, tentu saja membuat jalan menjadi licin.

Untuk membersihkan tumpukan lumpur dan kerikil ini, petugas Dinas Pemadam Kebakaran, Badung sempat turun ke lokasi untuk melakukan pembersihan. Terhadap kondisi ini, Bendesa Adat Pecatu, Made Sumerta sempat turun ke lokasi.

Dikatakannya, jalan yang tertutup lumpur tersebut memang sedang ada pengerjaan pelebaran jalan. Namun, menurutnya, material bekas pengerukan yang tidak terpakai, masih diletakkan di sana. Akibatnya, saat hujan lebat, bekas kerukan tersebut terbawa air hujan dan menutupi jalan.

Baca juga:  Vaksinasi COVID-19, Kesdam IX/Udayana Sasar Lansia hingga Veteran

Untuk itu, pihaknya berharap agar proses pengerjaan pelebaran jalan ini bisa dipercepat. Atau kalau memang memungkinkan, material bekas kerukan tersebut, tidak diletakkan di pinggir jalan. Hal itu untuk mengantisipasi saat hujan, agar tidak terbawa air hujan yang bisa menutupi permukaan jalan. “Minimal material bekas pengerukan bisa diletakkan agak kedalam agar tidak tergerus air hujan. Mengingat saat ini mulai memasuki musim hujan,” pungkasnya.

Kondisi ini, kata Sumerta, tentu sangat mengganggu pengguna jalan. Mengingat jalur tersebut merupakan jalur ramai yang sering dilintasi masyarakat maupun wisatawan. “Di sana merupakan jalur wisata, banyak wisatawan yang melintas. Tentu sangat membahayakan, karena jalan menurun, dan licin akibat tertutup lumpur dan kerikil,” ucapnya.

Baca juga:  Kembali Dua Hari Berturut, Ibu Hamil Jadi Korban Jiwa COVID-19 di Bali

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Binamarga PUPR Badung, Sang Nyoman Oka Permana mengatakan, untuk mengantisipasi melubernya material bekas kerukan, ke depan pihaknya akan berkoordinasi dengan pelaksana proyek. Kalau bisa, material yang tidak akan dipakai, agar dipindahkan ke lokasi lain.

Sedangkan bila ada meterial bekas kerukan yang akan dipakai, agar langsung digelar di sana. “Langsung saja, kalau memang itu dipakai, akan digelar langsung. Kalau memang tidak terpakai, akan dibuang langsung ke tempat lain,” pungkasnya.

Baca juga:  Luhut Hadiri Doa Bersama Sambut IMF-WB Annual Meeting

Dijelaskan, proyek ini merupakan perbaikan Alinyemen ruas jalan Labuan Sait, Pecatu. Proyek ini dibiayai dari APBD Badung tahun 2018 dengan nilai proyek Rp 1.689.599.079. Jangka waktu pengerjaan selama 105 hari terhitung dari 29 Agustus 2018.

Sementara, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung, I Wayan Wirya menyampaikan, untuk membersihkan tumpukan lumpur tersebut, pihaknya menurunkan satu unit mobil pemadam kebakaran. “Kami tidak hanya membantu untuk penanganan terhadap kebakaran, namun juga membantu masyarakat dalam hal pembersihan jalam seperti ini,” katanya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *