Gaung penyaluran kredit lewat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan sedikit meredup. Namun, dengan munculnya kasus dugaan korupsi yang melibatkan pegawainya di Rendang, Karangasem banyak mulai ingat lagi dengan PNPM. Rasanya kasus kredit fiktif di PNPM bukan yang ini saja. Sebelumnya rasanya sudah sempat media massa memberitakan.
Menyikapi potensi kredit fiktif di PNPM ini ada baiknya kepolisian turun melakukan pemeriksaan ke setiap PNPM. Penyaluran kredit ini agar ditelusuri. Pertangungjawaban publik atas pengelolaan PNPM juga jarang kita dengar.
Jika dalam satu kasus saja, pegawai bisa memanipulasi kredit sampai Rp 1,5 miliar lebih, itu artinya kejahatan ini telah berlangsung lama. Ada juga kemungkinan pelibatan pihak lain.
Saya berharap kasus kredit fiktif di PNPM ditelusuri oleh aparat penegak hukum. Ini untuk memberikan kepastian bahwa kredit lunak ini bisa diakses oleh warga untuk kepentingan pemberdayaan ekonomi pedesaan. Siapa yang terlibat mohon diumumkan.
Saya berharap kinerja Polres Karangasem dalam mengungkap kredit fiktif PNPM di Rendang menjadi informasi awal, bahwa kasus serupa kemungkinan juga terjadi di daerah lainnya. Mudah-mudahan di tengah gencarnya penegakan hukum kasus korupsi, kasus-kasus semacam ini juga mendapat atensi.
I Wayan Arsana
Gianyar, Bali