GIANYAR, BALIPOST.com – Hujan deras mulai mengguyur Kabupaten Gianyar, kondisi ini pun menyebakan banjir di sejumlah titik pada Minggu (5/11) malam. Salah satunya, Balai Banjar Silungan Desa Lodtunduh Kecamatan Ubud yang tergenang banjir. Akibat kejadian ini sebagian banten upakara untuk prosesi Nangluk Merana di lokasi tersebut jadi basah dan rusak.
Menurut Kelihan Dusun Banjar Silungan, AA Gede Darma Putra, ditemui Senin (5/11) mengatakan, kondisi ini terjadi lantaran posisi balai banjar lebih rendah dari jalan. Bahkan banjir akibat kondisi ini sudah terjadi beberapa kali.
“Dulu balai banjar ini lebih tinggi dari jalan. Tapi setelah beberapa kali ada peninggian jalan, balai banjar jadi tampak lebih rendah. Makanya setiap hujan deras, air pasti masuk,” jelasnya.
Namun ketinggian air mencapai betis orang dewasa ini tumben terjadi. Selain posisi bale banjar yang lebih rendah, di sisi timur bale banjar juga ada luapan air dari saluran irigasi. Membersihkan genangan air, pihaknya pun mengupah 3 tukang. “Mereka membersihkan air dari pagi sampai siang. Manual, pakai alat seadanya,” terangnya.
Sebagai antisipasi sekaligus solusi, pihaknya mengaku sudah mengajukan proposal perbaikan balai banjar. Rencana, tahun 2019 bangunan balai banjar tersebut akan diangkat. Terkait banten yang basah, krama istri setempat pun kembali ngayah. “Tadi pagi ngayah, ada beberapa banten yang basah dan rusak dibikin lagi,” ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Gianyar AA Oka Digjaya menerangkan, dengan telah dimulainya musim hujan, beberapa kawasan di Gianyar memang rawan terhadap bencana. Mulai dari banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang.
“Ya, kami memang sudah mengeluarkan himbauan melalui surat yang kami sebar. Intinya itu, dengan mulai datangnya hujan, kami sudah meminta kepada masyarakat untuk membersihkan got-got di depan rumah,” ucapnya.
Oka Digjaya juga mengingatkan masyarakat di daerah rawan longsor untuk mulai waspada. Kawasan-kawasan rawan longsor dia sebutkan, khususnya berada di daerah atas, seperti Tampaksiring, Tegallalang, Payangan dan daerah-daerah lainnya. “Beberapa daerah, khususnya jalur kendaraan yang rawan longsor pun sudah mulai kami pasang tanda-tanda. Yang jelas, semua masyarakat yang merasa tinggal di kawasan rawan longsor, mulailah untuk waspada,” terangnya.
Selain antisipasi banjir dan longsor, satu kerawanan lainnya yakni pohon tumbang juga menjadi perhatian BPBD Gianyar dan telah menjadi himbauan mereka ke masyarakat. Sebab musim hujan seperti yang terjadi Minggu (4/11) juga disertai dengan hembusan angin yang cukup kencang. “ Pohon tumbang, itu juga harus diwaspadai. Sebab hujan disertai dengan angin kencang, seperti kejadian semalam sangat rawan membuat pohon tumbang. Makanya masyarakat tetap waspada juga. Kalau memang ada pohon yang tinggi dan berpotensi tumbang dekat pemukiman, sebaiknya segera dipangkas,” tandasnya. (manik astajaya/balipost)