TANGERANG, BALIPOST.com – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) melakukan penetrasi untuk menjadi pemain besar di industri maintenance, repair and overhaul (MRO). Tidak hanya segmen domestik tetapi menjadi pemain besar di kancah global.
“Tahun lalu kita hanya bisa merebut 16 persen pasar perawatan pesawat tingkat global, tetapi tahun ini komposisinya menjadi 30 persen, dan 70 persen menangani perawatan pesawat domestik,” kata Dirut GMF Iwan Joeniarto usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Garuda City Center Bandara Soetta Tangerang, Selasa (6/11).
Menurut Iwan, GMF berupaya merambah pasar regional Asia Pasifik. Setelah melakukan perawatan pesawat dari Filipina, India, dan Korea, kata dia, GMF memperoleh pelanggan baru dari Yunani, Thailand, dan Bangladesh. “Kami terus berupaya untuk merambah pasar Asia,” ungkap Iwan.
Selama ini, kata Iwan, GMF Aeroasia telah melakukan perawatan pesawat dari Filipina, India dan Korea. “Kami juga akan membuka bengkel perawatan di Korea, Australia dan Uni Emirat Arab. Dengan langkah ini, kami akan mampu meningkatkan pasar internasional mencapai 30 persen,” ungkapnya.
Sedangkan untuk pasar domestik sebagian besar merupakan perawatan pesawat dari afiliasi GMF yaitu, Garuda Indonesia dan Citilink. “Tahun depan antara perawatan pesawat afiliasi dan non afiliasi bisa seimbang masing-masing 50 persen,” ujar Iwan.
Dalam paparan kinerja tri wulan III – 2018, Iwan menyampaikan, GMF mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 7,8 persen sebesar 334,7 juta dolar. Pendapatan ini diikuti oleh laba bersih usaha yang dicatatkan sebesar 27 juta dolar.
Pendapatan ini didukung oleh sector Repair & Overhaul yang meningkat 14,1 persen dimana pergeseran konsentrasi bisnis sudah mulai dilakukan oleh GMF. Pergeseran ini ditunjukkan dari jumlah pekerjaan perawatan mesin pesawat yang meningkat drastis sebesar 24 persen dibandingkan kuartal yang sama ditahun sebelumnya.
Dari sisi operasional GMF memenuhi tiga aspek yaitu Turn Around Time dan Service Level Agreement berturut-turut 100 persen dan 99,6 persen. Capaian positif ini juga diikuti dengan meningkatnya rasio pendapatan dari Grup Afiliasi dan Non Afiliasi sebesar 56,7 persen berbanding 43,3 persen, sedangkan perbandingan rasio di tahun sebelumnya adalah 65,3 persen : 34,7 persen. (Nikson/balipost)