MATARAM, BALIPOST.com – Bintang Puspayoga memimpin rombongan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Koperasi dan UKM melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Berbagai kegiatan dilakukan selama dua hari berkunjung di salah satu lokasi gempa terparah yang terjadi beberapa waktu lalu.
Didampingi Asisten Deputi Pengembangan SDM Bidang Peran Serta Masyarakat, Hariyanto, Bintang Puspayoga mengawali kegiatan dengan membuka Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) KUKM pasca Bencana di Dusun Akar-akar, Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Senin (5/11). Dalam pelatihan yang sudah diadakan untuk ketiga kalinya pasca gempa ini, Bintang Puspayoga turut memotivasi masyarakat untuk memulai usaha secara mandiri dengan memanfaatkan potensi daerah.
Kecamatan Bayan ini dikenal memiliki potensi Ketak (bahan anyaman) yang bisa diolah menjadi produk kerajinan tangan yang bernilai tinggi. “Belajar anyaman apalagi bahan bakunya berlimpah di sini, sehingga aktifitas bapak-ibu di rumah bisa diisi dengan menganyam ketak ini yang kita harapkan bisa bernilai tambah bagi keluarga,” kata Bintang Puspayoga dalam sambutannya.
Kerajinan ketak Lombok adalah salah satu kerajinan tangan yang dibuat dari bahan dasar tanaman yang disebut Ketak. Tanaman ini merupakan keluarga paku–pakuan yang biasanya menjalar pada tanaman induk.
Ketak dapat dianyam menjadi berbagai macam kerajinan tangan seperti nampan, tempat tisu, tempat buah, dan tas. “Potensi yang saya lihat pada ketak ini manfaatnya bisa anyaman menjadi kerajinan tangan. Nah ini bisa diolah supaya pasarnya tidak hanya di nasional, tapi juga internasional,” ujar Bintang Puspayoga yang juga istri Menteri Koperasi dan UKM itu.
Selain ketak, Bintang Puspayoga juga membuka pelatihan memasak olahan berbahan baku lokal seperti singkong, umbi-umbian, talas dan biji-bijian yang juga merupakan potensi asal Kecamatan Bayan. Proses pelatihan memasak yang melibatkan puluhan ibu-ibu rumah tangga ini, mulai dari bahan mentah diolah secara higenis hingga proses packaging.
“Tidak hanya memberikan pemahaman bagaimana mengolahnya, tapi juga soal bagaimana kemasannya yang menarik. Kalau nanti belum ada pemasarannya kami akan siap bantu,” papar penasehat DWP itu.
Hariyanto menjelaskan tujuan diadakan pelatihan peningkatan SDM KUKM di Lombok Utara ini guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis bagi peserta pelatihan, serta dapat menumbuh kembangkan keterampilan teknis, maupun menciptakan SDM KUKM yang terampil dan berkualitas. “Metode yang kita gunakan adalah metode partisipasi aktif atau metode pendidikan orang dewasa, yaitu melalui ceramah, diskusi, tanya jawab dan praktik,” tutur Haryanto.
Dalam kegiatan pelatihan yang melibatkan 100 peserta dari warga setempat ini juga dihadiri antara lain Kapala Dinas KUKM Provinsi NTB Lalu Saswadi, Kadis KUKM Lombok utara, Camat Bayan Musripin, Kepala Desa Bayan Akarman, para Kepala Dusun, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda. Kegiatan ini juga dibarengi dengan pemberian bantuan peralatan sekolah kepada kurang lebih 100 pelajar tingkat Sekolah Dasar dan SLTP berupa tas dan alat tulis.
Serta pemberian bantuan peralatan rumah tangga kepada warga setempat. Di antaranya berupa kompor gas, gas elpiji 3 kilogram, baskom, portable oven, dan timbangan dapur.
Mewakili warga setempat, Camat Bayan Musripin menyampaikan apresiasi kepada Kemenkop dan UKM yang telah menginisiasi kegiatan pelatihan ini. Pasca gempa yang melanda daerahnya, kegiatan pelatihan semacam ini perlu dilakukan agar bisa mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi baru. “Harapan kami dengan pelatihan peningkatan SDM ini masyarakat punya kegiatan ekonomi baru. Jadi ini penting untuk kita ikuti bersama sehingga kita bisa kerja di rumah dan ini bisa menciptakan nilai tambah ekonomi, walaupun konteksnya usaha kecil menengah,” ujar Musripin. (kmb/balipost)