SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pihak rekanan yang mengerjakan proyek gedung baru di blok A Pasar Semarapura, akhirnya menanggapi keluhan pedagang setempat. Material proyek sementara ditempatkan di lokasi sekarang, hingga mengakibatkan tertutupnya akses jalan, karena sejumlah pertimbangan.

Menurut pihak rekanan, Nengah Sudiartana, Rabu (7/11), tak ada altenatif pilihan tempat lain yang lebih aman. Sebab, lokasi proyek itu sendiri, sudah dikelilingi gedung-gedung lama. Sementara, material proyek memang harus diletakkan sedikit jauh dari lokasi proyek. “Akses jalan ditutup untuk menghindari kecelakaan kerja dan kecelakaan para pedagang, serta lalu lalang pembeli di areal proyek,” katanya.

Dengan tertutupnya akses jalan dari arah timur, dia menambahkan masih ada akses jalan lainnya menuju areal pasar. Dia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan pengelola pasar. Seperti dari arah selatan, barat maupun utara sendiri.

Baca juga:  Mulai Digarap, Tiga Gedung di RSD Mangusada

Dia meminta para pedagang yang terdampak, khususnya di blok F hingga blok G, bisa memaklumi situasi ini, sehingga pengerjaan proyeknya dapat dituntaskan sesuai rencana. Dia menegaskan akan turun kembali menemui para pedagang, untuk menjelaskan duduk persoalannya, bila mana diperlukan agar proses pembangunan tak berbenturan dengan kepentingan para pedagang.

Pembangunan gedung baru ini sudah dimulai sejak 8 Agustus 2018 dan ditarget tuntas dalam pengerjaan selama 120 hari. Sejak pengerjaan dimulai, realisasi fisiknya sudah mencapai 52,6 persen.

Baca juga:  Proyek Lanjutan Drainase di jalan Gajah Mada Dikeluhkan

Melampaui target rencana untuk sampai capaian Rabu, sebesar 51,2 persen. Pengerjaan proyek gedung dengan anggaran bersumber dari APBD Klungkung sebesar Rp 10 miliar ini, direncanakan tuntas pada 17 Desember nanti.

Ukuran kiosnya akan sama dengan di blok lainnya dan dipastikan seluruhnya tuntas sesuai jadwal. Pasar ini juga diisi eskalator, dan jalan untuk penyandang disabilitas. Di bagian dalam,akan disiapkan stage untuk digunakan sebagai tempat pameran produk UMKM.

Sebelumnya diberitakan, pedagang Pasar Semarapura, sempat mengeluh. Penyebabnya adalah material bangunan seperti besi, pasir hingga paving dan lainnya, yang ditaruh di sekitar lokasi proyek, menutupi akses jalan ke areal blok G.

Baca juga:  Berbulan-bulan Tanpa Pengerjaan, Proyek Wantilan Dipertanyakan

Material proyek itu menutupi akses jalan dari pintu masuk sebelah timur. Akibatnya, kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas.

Sehingga konsumen yang datang dari pintu masuk timur, langsung menuju ke barat. Sejumlah pedagang di blok G pun mengeluh lantaran sepi pembeli. “Seharusnya materialnya ini bisa ditempatkan di sebelah utaranya. Sehingga tidak menutupi akses jalan,” kata salah satu pedagang, I Ketut Suwastika, Minggu (4/11).

Pedagang bahan-bahan kebutuhan pokok ini berharap material proyeknya dipindahkan. Agar, akses masuk pelanggan tetap terbuka. Dari pengamatan di lapangan, blok F hingga G memang nampak lengang. Hanya ada beberapa kali kendaraan yang masuk dari pintu selatan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *