Kelian banjar adat Munggal, Komang Gede Renteg (47) saat menunjukkan colek pamor di salah satu pelinggih Merajan Gede, Kamis (8/11). (BP/san)

TABANAN, BALIPOST.com – Peristiwa colek pamor terjadi juga di Tabanan yaitu di Banjar Adat Munggal, Desa Kukuh, Marga, Kamis (8/11). Colek pamor ini ditemukan di Merajan Gede milik kelian banjar adat Munggal, Komang Gede Renteg (47). Tidak hanya pelinggih di Merajan Gede, colek pamor ini juga ditemukan dipelinggih rumah dan pekarangan.

Ditemui di rumahnya, Renteg menuturkan ia mengetahui kejadian colek pamor di pelinggih rumah dan Merajan Gede  pada pagi pukul 08.00 Wita.

‘’Awalnya saya tahu adanya peristiwa colek pamor terjadi di Bali oleh salah seorang warga Desa Kuwum yang sedang bekerja di Pura Dalem Wisesa yang berlokasi di Banjar Tengah Kukuh. Katanya di Pura tersebut ada colek pamornya. Kebetulan pagi saya singgah ke Pura Dalem untuk mengecek pekerjaan pembangunan di sana,’’ ujarnya.

Baca juga:  Fenomena Colek Pamor, Apa Sih Maknanya?

Mendengar informasi ini, Reteg kemudian pulang dan kemudian memperhatikan setiap pelinggih yang ada di Merajan Gede. Semua pelinggih yang berjumlah 11 buah ini ada tanda goresan putih. Tidak hanya pelinggih di Merajan, ia mendapatkan goresan di pelinggih yang ada disekitar rumah. Kejadian ini katanya tidak hanya ditemukan dirumahnya, tetapi beberapa KK yang ada disekitar rumahnya. ‘’Saya post kejadian ini ke FB saya. Dan beberapa warga komen menemukan hal yang sama di rumahnya. Ditotal ada empat KK termasuk saya,’’ ujarnya.

Baca juga:  Desa Adat Pohgading Gelar Upacara Napak Pertiwi

Colek pamor ini diakui Reteg baru pertamakali ia alami. Menurutnya, peristiwa ini merupakan sebuah petunjuk dari Yang Maha Kuasa untuk selalu waspada dan berbakti kepadaNya.  ‘’Ini adalah sebuah petunjuk dari Beliau. Agar kita selalu berbakti kepadanya. Tanda ini kita ambil sisi positifnya,’’ ujar Reteg.

Meski colek pamor ditemukan di rumahnya, namun kata Reteg ia tidak ada rencana menggelar upacara. Namun lain halnya jika semua KK yang ada di  Desa Kukuh mengalami hal yang sama.  ‘’Kalau hampir semua KK mengalami hal yang sama, tentu ini perlu dirembugkan untuk mengambil langkah bersama,’’ jelasnya.

Baca juga:  Tingkatkan Kualitas Udara, Perbaiki Tata Kelola Ekosistem Bali

Sementara itu Perbekel Desa Kukuh, Marga, Made Sugianto membenarkan adanya colek pamor di rumah salah satu warganya. Hanya untuk kejadian di Pura Dalem Wisesa yang dilaporkan sempat ada, ketika dicek ternyata bukanlah colek pamor. ‘’Sudah dicek, ternyata bukan. Begitu juga dengan pelinggih di rumah yang ada di depan Pura Dalem tersebut. Yang benar ada colek pamor, di rumah kelian adat Munggal,’’ ujarnya. (wira sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *