Ilustrasi. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Hujan yang mulai mengguyur beberapa hari terakhir, berdampak pada pasokan air baku milik PDAM Tirta Mangutama Badung. Akibat hujan yang cukup lebat, muara Dam Estuari dipenuhi sampah dan lumpur kiriman dari Hulu mengakibatkan kualitas air baku menurun.

Dikonfirmasi, Kamis (8/11), Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama, Ketut Golak membenarkan hal itu. Dikatakannya, akibat sampah dan lumpur kiriman dari hulu, pasokan air baku di Muara Dam Estuari menjadi terganggu.

Akibat faktor alam, berpengaruh kepada produksi dan mutu air baku. Meski tidak dapat diprediksi, pihaknya tetap berusaha untuk menjaga agar kualitas bisa berjalan. “Kami mohon maaf kerena faktor eksternal berpengaruh terhadap terganggunya pelayan untuk pelanggan,” ucapnya.

Baca juga:  Bandara Bali Utara Diakomodir dalam Revisi Perda RTRWP Bali, Ubah Struktur Transportasi

Meski sempat terganggu, pihaknya menyampaikan, sejak Kamis, pasokan air sudah kembali normal. Untuk sampah dan lumpur sudah ditangani oleh pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) dan alat berat terus di standby di sana kerena sedang ada penataan.

Untuk antisipasi ke depan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BWS dalam melakukan pemeliharaan. Karena sebelumnya, PH air baku sempat turun. Penurunan PH ini.disebabkan oleh Lumpur yang tinggi sehingga membuat air menjadi keruh.

Baca juga:  Polda Ungkap Lima Kejahatan Siber Ini Umum Terjadi di Bali

Sementara menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Danau Situ Embung, Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Komang Antara, antisipasi untuk menghindari air meluap pada saat banjir di waduk muara nusa dua atau dam Estuari, memang disiapkan 2 sistem pintu air eksisting sebagai regulator. Yaitu 6 unit pintu radial dengan lebar pintu 7.0 m dan 2 unit Rubber Dam yang digunakan untuk melepaskan air waduk ke laut apabila terjadi banjir.

Pada konstruksi yang sedang dilaksanakan, untuk posisi di hilir saluran pengarah buangan akan dibangun lagi 4 segmen pintu dengan masing-masing bentang 5.0 m berupa konstruksi pneumatic crest gate (bendung gerak). Ini sebagai regulator pada saat banjir yang dapat dibuka dan diatur ketinggian untuk melepaskan air akibat banjir. Sehingga, pintu regulator banjir yang mendukung keamanan waduk muara sebanyak 3 titik.

Baca juga:  Got Tersumbat Sampah, Trotoar Pojok Alun-alun Bangli "Meledak"

Dikatakannya, dam estuari memiliki tampungan seluas 35 hektar dengan tampungan secara keseluruhan mencapai 770.000 meter kubik. Secara umum air yang datang pada saat banjir akan memenuhi tampungan terlebih dahulu kemudian baru dilimpahkan melalui bendung karet. “Pada saat kondisi banjir dijamin pasokan air baku untuk PDAM tidak akan terganggu, justru lebih dari cukup, hanya kualitas air tersebut sedikit menurun,” pungkasnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *