AMLAPURA, BALIPOST.com – Hujan lebat sejak sore hingga malam, Rabu (7/11), mengakibatkan sejumlah rumah terendam banjir. Itu terjadi karena banyak got di daerah perkotaan tersumbat, sehingga air hujan meluap hingga masuk ke rumah-rumah warga.

BPBD Karangasem mencatat ada tiga titik banjir, setelah hujan lebat itu. Pertama, banjir terjadi di sekitar Kelurahan Padangkerta, Amlapura. Di sana, rumah warga I Gusti Ketut Sumantri (46) diterjang banjir, hingga teras rumah dan penyengkernya jebol. Beruntung penghuni rumah selamat dari bencana tersebut.

Kedua, titik banjir juga terjadi di Jalan Untung Surapati, mengakibatkan banjir menggenang rumah Ngurah, hingga rusak. Titik ketiga adalah terjadi banjir di Jalan Lettu Alit, Lingkungan Karang Suwung, Kelurahan Karangasem. Di sini, akibat hujan lebat aliran air sungai meluap ke beberapa pemukiman warga, antara lain, di Banjar Sindu Saraswati, ada empat rumah yang tergenang air.

Baca juga:  Kejari Berhasil Tagih Ratusan Juta Piutang Wajib Pajak

Rinciannya, rumah Bangun Jayadi, I Komang Budi Utama, I Kadek Budiarta dan rumah I Komang Suarjana. Di rumah Budiarta, banjir membuat rumah setempat mengalami kerusakan penyengker jebol kurang lebih 30 meter.

“Banjir juga membuat korsleting listrik. Tiang listriknya tiba-tiba terdapat aliran listrik. Kami sudah koordinasikan dengan petugas PLN dan saat ini sudah tertangani dengan baik,” kata Kepala BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, Kamis (8/11).

Arimbawa menambahkan, setelah melakukan assesment ke lapangan, penyebab dari tergenangnya rumah masyarakat dan fasilitas umumnya lainnya disebabkan karena kurang bagusnya saluran drainase. Ini menyebabkan air meluap.

Sementara di sungai kecil/jembatan di Jalan Lettu Alit disebabkan sampah dan batang pohon kelapa yang nyangkut serta intensitas hujan tinggi. “Kejadian ini belum dikategorikan bencana, sehingga dana Belanja Tak Terduga (BTT), tak bisa digunakan untuk membantu para korban,” tegasnya.

Baca juga:  Puji Kesbangpol Bali, Bunda Putri Koster Ajak Masyarakat Lebih Peduli Sesama

Arimbawa menambahkan, tiga hari terakhir BPBD Karangasem disibukkan dengan berbagai dampak hujan. Sebelum terjadi banjir, sempat terjadi pohon tumbang yang menyebabkan akses jalan umum macet total.

Malam itu langsung ditangani BPBD. Adanya tiang listrik yang rebah melintang di jalan dan tiang listrik yang miring. Malam itu juga tiangnya dipinggirkan utk keamanan pengguna jalan yang melintas.

Bahkan, beberapa gardu listrik meledak, menyebabkan aliran listrik di beberapa lokasi padam. Setelah koordinasi dengan PLN malam itu semua ditangani.

Pada hari kedua, penanganan pohon tumbang dan banjir akibat luapan air saluran drainase yang kurang baik. Hari ketiga paling parah, yakni adanya rumah yang tergenang air akibat posisi rumah lebih rendah dari jalan.

Baca juga:  Wisata Gajah

Kemudian rumah terendam karena air dari drainase meluap ke rumah-rumah penduduk, saluran air pembuangan yang kurang memadai. Ada juga longsor dan tembok penyangker rumah jebol.

Melihat situasi demikian, pihaknya menghimbau agar masyarakat selalu waspada. Apalagi kalau sedang di jalan terhadap bahaya longsor dan pohon tumbang serta banjir bandang.

BPBD Karangasem juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perkim untuk melakukan pemangkasan terhadap pohon yang rimbun dan rapuh untuk dipotong. “Masyarakat juha agar memangkas ranting-ranting pohon yang dekat rumah, serta giatkan lagi gotong royong membersihkan got atau selokan di sekitar kita,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *