DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus kebakaran paling sering dialami Denpasar. Rata-rata setiap bulan terjadi 20 kali kasus kebakaran. Baik yang menimpa perumahan,
kendaraan, serta lahan kosong.
Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar lebih gencar melakukan simulasi penanganan bencana kebakaran kepada komponen masyarakat.
Menurut Kepala BPBD Denpasar I.B. Joni Ariwibawa, Kamis (8/11) Denpasar yang memiliki penduduk cukup padat, bencana yang rawan terjadi adalah kebakaran. Dari hasil pencatatan BPBD selama ini, kasus kebakaran paling banyak terjadi, bila dibandingkan dengan bencana lainnya. “Rata-rata setiap bulan terjadi 20 kasus kebakaran. Ini menyebar di semua kecamatan,” ujar mantan Camat Denbar ini.
Meminimalisir dampak dari kerugian bencana serta memberikan kemampuan masyarakat dalam penanggulangan bencana, BPBD secara rutin memberikan pelatihan, seperti simulasi ini. Karena dengan kesiapsiagaan terhadap bencana, ancaman kerugian yang ditimbulkan bisa ditekan. Baik kerugian jiwa, materi, serta kerugian lainnya. “Kewaspadaan dan kesiapsiagaan diri sendiri menjadi hal utama dalam penanggulangan bencana,” jelasnya
Sementara itu, terkait musim hujan yang mulai turun, Joni Ariwibawa mengingatkan warga untuk tidak sembarangan membuang sampah. Terlebih, ke dalam saluran air atau sungai. Karena ketika hujan turun dan terjadi tumpukan sampah, akan timbul banjir. “Karena itu, kami tetap mengimbau agar warga tidak lagi membuang sampah ke sungai,” harapnya. (Asmara Putera/balipost)