Penerbang Tempur melakukan latihan pelaksanaan escape dan eject dengan menggunakan media parasailing, Jumat (9/11) di Tanjung Benoa. (BP/edi)

 

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dalam rangka meningkatkan kemampuan para penerbang tempur khusunya kemampuan dalam melaksanakan escape dan eject atau teknik penyelamatan penerbang, Komando Operasi TNI AU I (Koopsau I) menggelar pelatihan parasailing, Jumat (9/11). Berlokasi di pantai Tanjung Benoa, latihan ini diikuti sebanyak 30 penerbang tempur.

Menurut Asiten Operasi Kas Koopsau I, Kolonel Arifien Syahrir yang menjadi Direktur latihan, ini merupakan program latihan bagi seluruh penerbang tempur. Kegiatan ini sebagai sarana simulasi emergency dalam melaksanakan eject dengan ejection seat baik di area daratan maupun di area perairan.

Baca juga:  Lanud Ngurah Rai Peringati Hari Bhakti ke-75 TNI AU

“Kemampuan dalam melaksanakan escape dan eject atau teknik penyelamatan penerbang ini merupakan suatu keharusan yang mutlak dikuasai oleh setiap penerbang tempur,” pungkasnya saat membuka kegiatan pelatihan parasailing 2018.

Menurut Kolonel Arifien, escape dan eject adalah suatu keputusan dan langkah terakhir yang dilakukan oleh penerbang tempur apabila pesawat yang diawakinya tidak dapat dikendalikan yang diakibatkan oleh berbagai faktor. Secara teori, simulasi escape dan eject ini dapat dilaksanakan di simulasi pesawat tempur. Namun untuk praktek latihannya tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan simulator maupun menggunakan pesawat tempur. “Untuk itu, praktek latihan dilaksanakan dengan memanfaatkan sarana yang mendekati kondisi sebenarnya, yaitu dengan parasailing,” terangnya.

Baca juga:  "Watersport" Diserbu Pengunjung, Pengelola Kewalahan

Mereka diterbangkan di atas, kemudian melaksanakan prosedur melepaskan diri dari eject. Harapannya meningkatkan kemampuan mereka sebagai penerbang tempur, serta meningkatkan rasa percaya diri bahwa alat yang mereka gunakan itu sebenarnya safe dan dan dapat dioperasikan dengan baik.

Dengan latihan ini, pihaknya berharap kepada para penerbang tempur untuk mampu mengaplikasikan teori dan prosedur dalam bentuk praktek escape dan eject yang mendekati kondisi sebenarnya. Tidak hanya itu, dengan pelatihan ini, diharapkan didapat capaian capaian yang mengarah pada peningkatan kemampuan para penerbang tempur khusunya kemampuan dalam melaksanakan escape dan eject. (yudi karnaedi/balipost)

Baca juga:  Mediasi Kasus Tanah Pura Samuan Tiga "Deadlock"
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *