Petugas melakukan pemasangan infrastruktur untuk SKTT 150 KV. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Peningkatan kebutuhan listrik terus terjadi di kawasan Badung Selatan, seperti Pecatu hingga Nusa Dua. Padahal gardu induk hanya dilayani dari Nusa Dua saja.

Akibat kebutuhan yang terus meningkat serta jarak suplai yang jauh, terjadi kelebihan persentase pembebanan (overblast). Untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Bali Selatan, PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB) I mulai melakukan pemasangan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV.

Kabel bawah tanah ini dipasang dari kawasan Pecatu, Ungasan, Kutuh, hingga Nusa Dua. Bagian Teknik JBTB I, Aditya yang dikonfirmasi Minggu (11/11), mengungkapkan untuk kabel yang dipasang dari kawasan Pecatu hingga Nusa Dua memiliki panjang sekitar 12 km.

Baca juga:  Pascameninggalnya 5 Karyawan, Keluarga Korban dan Manajemen Resort Capai 6 Poin Kesepakatan

Pengerjaan ini menjadi satu dengan pemasangan SKTT 150 kV yang di Bandara Ngurah Rai untuk mendukung pertemuan IMF-WB awal Oktober lalu. Sedangkan panjang kabel yang terpasang dari bandara hingga ke Pecatu sekitar 10 km. “Total pekerjaan SKTT 150 kV dari Bandara-Pecatu hingga Nusa Dua yaitu sepanjang 22 km. Ini nantinya akan dimanfaatkan untuk men-suplay di daerah Pecatu-Nusa Dua dan Bandara. Tentunya ini untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Bali Selatan,” tegasnya.

Baca juga:  Srikandi PLN Gandeng Menteri PPPA Kawal Pemberdayaan Perempuan Penyintas KDRT

Untuk teknis pengerjaan, kata Aditya dilakukan dengan teknik pengeboran tanah dengan kedalaman sekitar 3 m. Sampai saat ini, pengerjaan fisik sudah mencapai 20 persen. Pihaknya menargetkan proyek tuntas pertengahan tahun 2019. “Ini memang pengerjaannya dimulai sejak sebelum pelaksanaan IMF-WB lalu. SKTT ini menggunakan jenis kabel tanam,” ujarnya.

Sebagai penguat, di dekat Bali Pecatu Graha (BPG) akan dibangun gardu indoor, dengan menerapkan sistem Gas Insulated Switchgear (GIS) atau gardu induk yang menggunakan isolasi gas. Dengan adanya SKTT ini, diharapkan akan ada tambahan daya sebesar 120 MW dari Pecatu untuk memasok kawasan Kuta Selatan, seperti Pecatu hingga Nusa Dua.

Baca juga:  Pasca Longsor, Warga Bangun Tanggul Darurat

Menurut Aditya, dengan tambahan GIS di Pecatu dan bandara untuk suplainya bisa saling mendukung antara gardu di bandara, Nusa dua dan Pecatu. Apabila ada pemeliharaan di Nusa Dua, pasokan listrik akan didukung suplai dari Pecatu maupun bandara, begitu juga sebaliknya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *