DENPASAR, BALIPOST.com – Peningkatan volume sampah di Denpasar semakin banyak. Pada 2016 volume sampah mencapai 850 ton per hari dan mengalami peningkatan di 2017 yang mencapai 900 ton per hari. Peningkatan volume sampah ini perlu penanganan secara menyeluruh dari hulu sampai ke hilir.
Menurut Kabid Penanganan Sampah dan B3, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Adi Wiguna ditemui, Selasa (13/11), upaya penanganan sampah kini mulai dilakukan dengan memaksimalkan peran kelompok swakelola sampah di masing-masing banjar atau desa. Adi Wiguna mengutarakan dalam menangani peningkatan volume sampah, DLHK mendorong terwujudnya kelompok swakelola atau bank sampah di masing-masing banjar.
Tahun ini, targetnya sudah terbentuk 200 bank sampah. Di tahun 2017 baru terbentuk 78 bank sampah yang tersebar di seluruh Kota Denpasar. “Dengan adanya peningkatan jumlah bank sampah yang terbentuk di tahun 2018 ini, akan dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA,” ujar Adi Wiguna.
Ia berharap ke depan tidak ada lagi pengangkutan sampah ke TPA yang dilakukan DLHK. Semua sudah ditangani oleh masing-masing kelompok swakelola sampah di masing-masing tempat. Dengan pola ini, diharapkan juga tidak ada lagi tumpukan sampah di telajakan, trotoar, serta tempat umum lainnya. “Kami berharap masyarakat Denpasar ikut berperan dalam menangani sampah mulai dari rumah tangga masing-masing. Termasuk
juga melakukan pemilahan,” ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya terus gencar melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar mau membentuk bank sampah. Dengan terbentuknya bank sampah, selain dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA juga memberikan berkah pada pengelola bank sampah itu sendiri.
Selain melakukan sosialisasi untuk mengajak masyarakat membentuk bank sampah, Adi Wiguna juga mengaku melakukan pengawasan terhadap bank sampah yang telah terbentuk. Pengawasan ini dilakukan selain untuk terus meningkatkan peran bank sampah juga menjaga agar bank sampah yang telah terbentuk tetap eksis. (Asmara Putera/balipost)