BANGLI, BALIPOST.com – Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Bangli pada Selasa (13/11) malam, mengakibatkan pohon jenis beringin tumbang menimpa palinggih padmasana dan bale pawedaan di Pura Griya Sakti, Desa Apuan, Susut. Kedua bangunan suci itu mengalami kerusakan dengan kerugian material mencapai ratusan juta rupiah.
Prajuru Pura Griya Sakti, Ida Bagus Kartika mengungkapkan, dirinya mengatahui pohon beringin sudah tumbang sekitar pukul 07.00 Wita. Saat itu pihaknya datang ke pura untuk mempersiapkan perlengkapan pembuatan ukiran pasir melila di pesamuan. Setelah masuk ke dalam pura, dirinya sudah melihat dahan pohon beringin yang berada di sebelah selatan pura sudah roboh dan menimpa bangunan palinggih padmasana dan bale pawedaan.
“Melihat pohon telah menimpa palinggih dan bale pawedaan saya langsung melaporkan hal tersebut kepada Perbekel Apuan pak Made Cerita,” ujarnya.
Sedangkan Perbekel Apuan,I Made Cerita, mengungkapkan, dirinya mendapatan informasi bahwa pohon beringin d dekat pura roboh menimpa palinggih padmasana dan balai pewedaan. Mendapat laporan itu, pihaknya langsung menghubungi Pihak BPBD Kab Bangli untuk membantu memotong dahan pohon beringin tersebut. “Selain dari petugas BPBD, untuk memberisihan pohon juga di bantu dari petugas kepoliasn dibantu masyarakat,”jelasnya.
Kalak BPBD Bangli I Wayan Karmawan di damping Kasi Kedaruratan dan Logistik I Ketut Agus Sutapa, menerangkan, belakangan ini memang mulai turun hujan lebat di sertai angin kencang yang memicu tanah longsor dan pohon tumbang. Dengan kondisi ini, pihaknya mulai mengkondisikan petugas dalam bekerja untuk melakukan penangangan jika terjadi bencana tersebut.
Selain itu, pihaknya juga mulai mengaktifkan relawan-relawan kebencanaan yang ada di setiap desa di Bangli. Termasuk melakukan koordinasidengan instansi terkait ketika ada bencana di musim penghunajn ini. Sehingga jika ada terjadian tanah longsor maupun pohon tumbang mereka tanggap untuk melakukan penangan tersebut.
“Kita himbau kepada seluruh masyarakat supaya tetap waspada memasuki musim penghujan ini. Kita juga berharap warga bisa senan tiasa memberikan informasi jika di wilayah tersebut ada longsor maupun pohon tumbang. Sehingga kita bisa secara bersama-sama melakukan penanaganan bencana tersebut,”katanya.
Sembari menyatakan, dari segi peralatan sudah siap sehingga penanganan jika tejadi bencana bisa lebih maksimal. Pria asal Selulung, Kintamani itu menambahkan, selain itu pihaknya juga telah mengirimkan surat kesiapsiagaan mengahdapi bencana d musim menghujan kepada dinas PU, Pol PP dan camat se-Bangli.
Diharapkan, para camat mampu menindaklanjutinya dengan mensosialisasikan surat tersebut ke masing-masing desa yang ada di wilayahnya. Selain itu, jelas Karmawan, pihaknya juga membentuk dua kelompok kerja. Dimana kedua kelompok ini bakal bekerja sesuai tugasnya masing-masing. Ketika nanatinya ada bencana, kelompok ini bakal turun langusng ke lokasi. “Kita akan sempurnakan kelompok ini dengan diperkuat relawan-relawan yang ada di desa. Kita segera akan lakukan pertemuan dengan mereka untuk membahan hal ini,”tandas Karmawan.
Meningat tingkat kebencanaan di Bangli cukup tinggi, pihaknya juga berharap kedepannya masalah anggaran bisa ditingkatkan lagi untuk melangkapi sarana prasana sebagai penunjang dalam penangganan kebencanaan yang terjadi. Disamping itu pengangaran dalam bentuk pemberian honor kepada kepada relawan bencana di masing-masing desa. Sehingga peran serta mereka ada perhatian dari pemerintah daerah. (eka prananda/balipost)