Unjuk rasa berujung kericuhan terjadi di Dwijendra, Rabu (14/11). (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kericuhan terjadi usai pengurus Yayasan Dwijenda yang baru dan lama mengadakan rapat di kantor yayasan di Jalan Kamboja, Denpasar Timur (Dentim), Rabu (14/11). Saat rapat berlangsung, ratusan siswa, guru dan staf menggelar unjuk rasa sambil teriak-teriak histeris.

Begitu pengurus yayasan baru keluar ruangan, para siswa berusaha menghadangnya sambil melempari botol air mineral dan batang tanaman. Anggota Polsek Dentim langsung mengevakuasi mereka dan dibawa keluar areal sekolah tersebut.

Baca juga:  Puluhan Pesepak Bola Era 90 akan Hadiri Reuni Akbar Gede

Kapolsek Dentim AKP Nyoman Karang Adiputra mengatakan, dari laporan yang ia terima dari anggotanya, sekitar pukul 11.00 Wita bertempat di Kantor Yayasan Dwijendra Jalan Kamboja No 17 Denpasar, akan dilaksanakan pertemuan antara pengurus yayasan baru dan lama untuk menyelesaikan permasalahan internal terkait kepengurusan Yayasan Dwijendra. Apalagi permasalahan internal tersebut sudah berlarut-larut.

Agar tidak timbul permasalahan yang merusak reputasi Yayasan Dwijendra dan aktivitas belajar mengajar, pengurus dan pembina Yayasan Dwijendra yang baru pukul 12.30 Wita, tiba di lokasi. Selanjutnya mereka masuk ke ruang pertemuan. “Tiba-tiba sudah banyak murid yang berkumpul di luar gedung pertemuan sambil menggelar aksi demo dan membawa spanduk yang bertuliskan ‘Kami Menolak dengan tegas Dr Karlota dan Satya Negara memasuki areal Dwijendra (yang telah dilaporkan menilep uang yayasan )’
‘Dwijendra Jaya, Hidup Osis Dwijendra.’ Situasi semakin memanas,” ujarnya.

Baca juga:  Kejari Klungkung Kembali Sita Aset Wayan Candra di Denpasar

Berselang 15 menit kemudian, pengurus dan pembina yayasan yang baru keluar dari ruang pertemuan. Mereka langsung dihadang siswa sambil melempar botol dan batang tanaman.

Anggota Satsabhara Polsek Dentim, Intelkam Resta dan Polsek Dentim mengevakuasi pengutus yayasan dan pembina yayasan yang baru. Mereka langsung dibawa keluar dari areal Sekolah Dwijendra. “Setelah pengurus berhasil dievakuasi hingga keluar areal sekolah, situasi kembali kondusif. Kami masih menyelidiki kejadian ini,” tandas AKP Karang. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Penimbunan Untuk Selamatkan Kawasan Hutan dan Aset Desa Adat Tanjung Benoa
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *