Petugas BPBD Tabanan dibantu warga setempat saat melakukan evakuasi pohon yang menimpa bangunan pelinggih pura beji. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Hujan lebat disertai angin kencang di Tabanan mengakibatkan tiga buah pohon berukuran besar tumbang  dan menimpa Pura Beji Batan Duren, banjar Tegal, desa Kukuh, kecamatan Marga, Kamis (15/11).

Akibat kejadian tersebut, sejumlah bangunan mulai dari pelinggih pemayasan dan tembok penyengker di pura tersebut mengalami rusak berat.

Jro Mangku Pura Batan Duren, I Nyoman Budia menuturkan ketiga pohon yakni pohon tep, pohon nyantuh dan pohon kelapa  berada tepat diatas pura beji dengan ketinggian sekitar 20 meter, bahkan satu diantaranya memiliki diameter kurang lebih 1 meter. Diceritakan, sebelum tumbang, salah seorang warga bernama Ketut Warta (49) sekitar pukul 04.30 wita tengah bersepeda santai menyusuri jalan yang baru saja selesai dibeton. Ketika melintas di lokasi, Warta melihat ada yang janggal. Dengan berbekal penerangan senter yang dibawanya barulah ia tahu jika ada pohon tumbang menimpa pura beji batan duren. Warta pun menginformasikan apa yang dilihatnya kepada warga yang tinggal didekat dengan lokasi kejadian dan meneruskan ke Jro mangku pura setempat. “Seperti biasa saya olahraga  sembari naik sepeda, saat melintas rasanya kok ada yang aneh, setelah saya cek ternyata ada pohon tumbang, lanjut saya beritahu warga,” ucapnya.

Baca juga:  Memprihatinkan, SDN 3 Munduk Tertimbun Tanah Longsor

Tidak hanya menimpa pelinggih Pura Beji Batan Duren, pohon tersebut juga menutup akses jalan menuju Beji Pura Batan Jaba yang terletak disebelah pura beji Batan Duren.  “Akses jalan ke beji dan pancoran untuk cari air minun tertutup, biasanya banyak warga yang mencari air ke beji, lantaran jernih,” ucapnya.

Atas dasar laporan tersebut, akhirnya 31 kepala keluarga pengempon pura dibantu petugas BPBD Tabanan melakukan kegiatan evakuasi pohon sejak pukul 06.00 wita. Terkait bencana yang terjadi, jro mangku Nyoman Budia mengatakan kerugian sementara ditafsir Rp 50 juta. Dan dalam waktu dekat akan dilakukan rembug dengan pengempon pura untuk membahas rencana perbaikan sekaligus upacara.

Baca juga:  Amankan KTT G20, TNI AL Siapkan 12 Kapal Perang

Tak hanya itu longsor juga terjadi di sebelah utara SD 2 Petiga, banjar Geluntung Kaja, desa Geluntung, Marga. Tembok penyengker sekolah dasar SD 2 Petiga roboh dan tanahnya sedikit tergerus sepanjang 9 meter dengan kerigian sekitar Rp 8 juta, serta tembok penyengker TK Adikumara roboh karena longsor sepanjang 13 meter dan atap bangunan rusak , satu buah pelinggih tergerus ke dalam jurang dengan total kerugian kurang lebih Rp 12 juta.

Baca juga:  Terdakwa OTT Cekik Divonis Setahun Penjara

Atas kejadian tersebut pihak sekolah selanjutnya melaporkan ke pihak desa yang langsung turun mengecek ke lokasi dan dari kecamatan beserta kepolisian Sektor Marga turun mengecek kejadian tersebut.

Terkait mulai banyaknya bencana longsor karena memasuki musim hujan, BPBD Tabanan pun telah melakukan respon cepat dengan membuat surat edaran ke masing-masing kecamatan agar senantiasa melakukan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap bencana alam yang mungkin terjadi. Bahkan BPBD juga meminta proaktif warga masyarakat untuk memberikan informasi terkait dampak bencana agar bisa didata dan ditindaklanjuti sesuai dengan aturan yang ada.

“Intinya kami selalu menghimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk meminimalisir terjadinya korban jika kemungkinan ada bencana alam,” saran Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita. (puspawati/balipost)

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *