TABANAN, BALIPOST.com – Tahun 2018 ini, Daerah Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih menargetkan angka kunjungan diangka 250 ribu orang. Angka ini sama dengan target yang dipasang di tahun 2017. Namun hingga bulan November ini, target ini belum tercapai.
Manager DTW Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa, Kamis (15/11) mengatakan, tidak dinaikkannya target kunjungan 2018 dikarenakan kondisi kunjungan yang sempat turun akibat erupsi gunung Agung 2017 lalu.
Dampak erupsi ini sangat signifikan pada kunjungan ke Jatiluwih dan berlangsung hingga awal tahun 2018. ‘’Karenanya target tidak dinaikkan dan tetap dipasang 250 ribu pengunjung. Sama dengan tahun 2017,’’ ujarnya.
Secara perlahan, kunjungan yang sempat turun akibat erupsi gunung Agung kembali normal. Meski masih ada 1,5 bulan dari tahun 2018 kata Sutirtayasa pihaknya masih optimis jika target yang dipatok untuk tahun 2018 ini bisa tercapai. Target kunjungan Jatiluwih akan tercapai 100 persen melihat ada momen libur panjang terkait hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Untuk mendukung kunjungan wisatawan ke DTW Jatiluwih pihak manajemen telah melakukan beberapa perbaikan di fasilitas penunjang seputaran objek. Selain itu untuk meningkatkan angka kunjungan dilakukan beberapa terobosan, satunya menggelar pertunjukan rutin di kawasan DTW Jati Luwih. ‘’Akan ada pertunjukkan budaya rutin. Saat ini sedang dalam tahap persiapan,’’ ujar Surtitayasa.
Untuk asal wisatawan yang berkunjung ke DTW Jati Luwih, masih didominasi wisawatan mancanegara (wisman) asal Eropa. Selain itu, saat ini untuk wisatawan domestik (wisdom) khususnya mengarah kalangan anak muda, ada kecendrungan mengalami lonjakan. Dengan meningkatkanya angka kunjungan wisdom ini, menyebabkan prosentase antara wisman dan wisdom berubah dari 85 persen wisman menjadi 75 persen wisman dan sisanya adalah wisdom. “Peningkatan wisdom karena pihak manajemen gencar berpromosi di sosial media. Promosi ini berdampak positif dan menyebabkan banyak generasi muda yang datang ke Jatiluwih,’’ ujar Sutirtayasa. (wira sanjiwani/balipost)