NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah warga di Munduk Anggrek, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo diresahkan adanya serangan ulat bulu. Hama yang sering muncul di pepohonan itu tidak seperti biasanya. Pasalnya jumlahnya hingga ribuan dan hanya berada di salah satu pohon tua di dekat lapangan Yehembang Kauh.
Menurut warga sekitar Kamis (15/11), ribuan ulat bulu ini mulai terlihat di pohon beringin besar itu sejak tiga minggu lalu. Warga yang mengetahui ada serangan ulat bulu itu enggan berada di sekitar pohon tersebut. Bahkan kini ulat bulu rata-rata sebesar jari kelingking orang dewasa ini juga berada di jalan dan sekitar lapangan.
“Mungkin banyak yang tertiup angin, sehingga jatuh dan mencari pohon baru. Beringin itu sudah merangas juga karena banyaknya ulat,” tandas Ketut Ardana, salah satu warga.
Memang ulat yang berdampak gatal bila bersentuhan dengan kulit manusia itu belum sampai merambah ke rumah warga. Namun warga cukup resah apalagi bila melintas di sekitar pohon beringin tersebut. Dampak lainnya, fasilitas lapangan umum yang sebelumnya sering digunakan siswa sekolah dan warga sejak beberapa hari ini sepi. Banyak warga yang merasakan gatal-gatal saat berolahraga dan diduga pemicunya dari serangan ulat tersebut.
Dari pengamatan gerombolan ulat bulu yang berwana putih kekuningan ini nampak bergerombol di pohon beringin besar ini. Tidak hanya di batang, di ranting-ranting dan bagian bawah pohon juga terlihat banyak ulat. Daun-daun pohon juga sudah jarang terlihat. Bahkan pohon setinggi 20 meter ini menjurus mati merangas. Yang banyak terlihat kerumunan ulat bulu yang diperkirakan jumlahnya hingga ribuan. Meskipun lokasinya jauh dari permukiman penduduk, warga berharap agar serangan ulat bulu ini bisa ditangani. Setidaknya jangan sampai meluas hingga ke permukiman warga. (surya dharma/balipost)