SINGARAJA, BALIPOST.com – Warga di pesisir Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak menemukan mayat mengambang di laut, Sabtu (17/11) sekitar pukul 11.00 wita. Mayat berkelamin laki-laki itu diperkirakan berumur 40 tahun.
Informasi dikumpulkan di lapangan menyebutkan, sebelum penemuan, warga yang sebagian besar menjadi nelayan sedang beraktivitas. Di tengah kesibukan para nelayan di Buleleng barat itu, suasana berubah menjadi heboh setelah seorang warga berteriak “ada mayat” mengambang di atas air.
Jarak penemuan mayat dari daratan sekitar 1 kilometer. Posisi mayat saat ditemukan tertelungkup mengenakan kemeja tangan panjang motif garis-garis dan celana panjang hitam.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Iptu Gede Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.IK mengatakan, dari laporan anggota Reskrim Polsek Gerokgak menyebut pertama kali mayat tanpa identitas itu pertama kali ditemukan seorang saksi I Wayan Mika. Saat itu, saksi akan melaut untuk menjaring ikan menggunakan perahu kecil.
Dalam perjalanan melaut itu, Mika menemukan benda asing terapung di tengah laut. Penasaran dengan benda itu, saksi berusaha mendekati benda tersebut.
Saat itu dia terkejut setelah melihat sesosok mayat tertelungkap dihempaskan ombak. Atas temuan itu, Mika kemudian memberitahukan warga sekampungnya.
Sambil menunggu aparat tiba di lokasi kejadian, warga kemudian mengevakusasi mayat ke pinggir pantai. “Benar kita terima laporan penemuan mayat Mr. X oleh warga di lokasi kejadian. Warga melapor dan anggota reskrim meluncur bersama petugas kesehatan dan di loaksi mayat suda dievekuasi ke daratan,” katanya.
Menrut Iptu Sumarjaya, hasil pemeriksaan polisi tidak menemukan satu pun penunjuk identitas mayat. Sementara, pemeriksana laur oleh petugas Puskemas Gerokgak II di Desa Pejarakan, dari mulut korban masih mengeluarkan buih.
Terkait tanda-data kekerasan tidak ditemukan. Untuk memastikan identitas mayat Mr. X itu, polisi kemudian meminta bantuan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Buleleng membawa mayat ke RSUD Buleleng untuk menjalani proses identifikasi melalui pengambilan sidik jari. “Identitas tidak satupun kita temukan, sehingga kita bawa mayat itu ke RSUD untuk diperiksa sidik jari. Mudah-mudahan korban ini memiliki e-KTP, sehingga dari sempel sidik jari itu biasanya kita temukan siapa mayat Mr. X ini,” jelasnya.
Terkait kemungkinan mayat Mr. X adalah wisatawan asing yang tenggelam saat diving di Pantai Desa Pemuteran beberapa waktu lalu, Iptu Sumarjaya enggan memberikan komentar. Dia kembali menegaskan kalau polisi masih berkerja melacak identitas korban.
Dari hasil pengambilan sidik jari oleh anggota Unit Identifikasi (Iden) Polres Buleleng, identitas mayat tersebut belum berhasil dilacak. Ini karena, sempel sidik jari yang diambil tidak dapat dibaca karena karena sidik jari pada mayat malang itu tidak utuh. Bisa saja, ini karena pengaruh tubuh mayat terendam air dalam waktu yang diperkirakan lama. (Mudiarta/balipost)