TABANAN, BALIPOST.com – Kawasan pesisir pantai di kabupaten Tabanan dipenuhi sampah plastik. Sampah ini merupakan kiriman yang terhanyut banjir saat turun hujan. Selain sampah plastik, sampah ranting kering juga banyak bertebaran di pantai. Akibatnya di sejumlah pantai Tabanan seperti pantai Klecung, Selemadeg Timur dan pantai Yeh Gangga, Sudimara pemandangannya kurang enak dilihat.
Menurut Ketua HNSI Tabanan, Ketut Arsana Yasa, sampah ini menumpuk sejak hujan lebat mengguyur Tabanan beberapa hari terakhir. Sungai meluap dan membawa material sampah ke laut. Saat bersamaan, gelombang besar mengganas. Alhasil, sampah kiriman itu terempas ke daratan dan membanjiri pantai, katanya Minggu (18/11).
Menurutnya, sampah ini adalah kiriman dari hulu yang terbawa luapan banjir. Tak hanya mengganggu pemandangan, kehadiran sampah ini cukup membahayakan warga. Sebab, potongan kayu yang berserakan bentuknya banyak yang runcing. Warga harus ekstra hati-hati ketika melintas.
Arsana Yasa mengatakan, meski rutin dilakukan kegiatan bersih pantai, tak serta merta mengurangi kiriman sampah yang selalu muncul. Dirinya berharap agar seluruh kepala desa mengajak warganya tertib buang sampah, dengan mengangkut sampah rumah tangga ke TPA.
“Terpenting bagaimana mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah di saluran irigasi atau sungai, karena sangat mengganggu ekosistem. Meski sudah ada aturan untuk tidak membuang sampah di sungai tapi masih ada saja masyarakat yang melanggar, intinya adalah kesadaran masyarakat sendiri,” imbuhnya.
Kehadiran sampah itu dikatakannya juga menyulitkan nelayan ketika menurunkan atau menaikkan perahu daratan. Banyaknya potongan kayu yang berserakan juga membuat pemandangan tak sedap, belum lagi bau busuk yang menyengat. Tidak hanya menimbulkan bau busuk, sejumlah sampah kayu dan pecahan botol, berbahaya bagi pengunjung pantai. Jika salah langkah, sampah kayu bisa melukai kaki. (puspawati/balipost)