AMLAPURA, BALIPOST.com – Warga di Jalan Pesagi Gang I Nomor 2 Kelurahan Subagan, Karangasem, Minggu (18/11) digegerkan dengan penemuan mayat. Diketahui korban bernama Ni Wayan Sri Kertiasih (55).
Korban meninggal diduga karena menderita sakit tensi tinggi. Dsn kasus ini sudah ditangani Polsek Karangasem.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, penemuan mayat itu terjadi sekitar pukul 11.00 Wita. Korban pertama kali ditemukan oleh anaknya I Komang Donny Mahendra.
Anaknya datang dari Badung. Sesampainya di rumah sekira pukul 10.30 Wita menemukan pintu pagar rumah tidak terkunci.
Setelah itu dirinya kemudian masuk ke rumah melihat lampu rumah masih menyala dan TV masih hidup. Ia langsung menuju ke dapur sambil memanggil-manggil ibunya dan tidak ada yang menyahut.
Karena ibu tak menjawab, dirinya kemudian menuju ke kamar tidur ibunya. Betapa kagetnya, dirinya menemukan ibunya dalam posisi telungkup di lantai dengan posisi kepala menghadap utara lurus dengan pintu masuk kamar di sebelah timur dari tempat tidur.
Melihat ibunya seperti itu, dirinya langsung pergi ke Klinik Tulus Ayu untuk meminta bantuan ambulance. Namun, karena tidak ada mobil ambulance diarahkan untuk langsung ke PSC 119 Subagan di Jalan Ayani Subagan. Setelah pelapor berkoordinasi dengan Petugas PSC disarankan juga melaporkan ke pihak kepolisian.
Dia mengatakan, datang dari Denpasar dirinya memang sempat memangil ibunya, tapi ibunya tidak menjawab. “Saya sempat panggil ibu di dapur dan tidak nyaut. Saya langsung cari di kamar. Dan saya lihat ibu sudah telungkup di lantai,” katanya.
Kapolsek Karangasem, Kompol I Nengah Berata, mengatakan, mendapatkan informasi itu pihaknya langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Kata dia, posisi korban saat ditemukan dalam kondisi telungkup di lantai, keluar darah dari mulut dan hidung. “Kita sudah lakukan koordinasi dengan pihak keluarga. Dari keterangan pihak keluarga bila korban menderita tensi tinggi dan asam urat. Pihak keluarga sudah menerima kepergian korban dengan ikhlas. Dan tidak diperkenankan untuk dilakukan otopsi keoada jenasah korban,” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)