GIANYAR, BALIPOST.com – Penyandang disabilitas patut mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah. Namun belum semua akses perkantoran, toilet umum hingga trotoar yang pro terhadap keperluan mereka.
Bahkan ada perkantoran yang tidak mendukung sama sekali, sehingga menyulitkan penyandang disabilitas. Hal ini diungkapkan Ketua Yayasan Bhakti Senang Hati Gianyar, I Nyoman Sukadana, mewakili penyandang disabilitas lainnya, Minggu (18/11).
Sukadana mengatakan fasilitas untuk penyandang disabilitas di Kabupaten Gianyar masih tergolong minim. Ia mencontohkan akses masuk ke gedung-gedung yang belum memperhatikan penyandang disabilitas. “Penyandang disabilitas ini berhak memperoleh dukungan dari semua pihak, baik swasta maupun pemerintah,” katanya.
Diakui, di beberapa perkantoran, terutama kantor pemerintah sudah ada akses disabilitas masuk menuju gedung. Hanya saja, akses tersebut dianggap terlalu curam. “Ada yang kurang landai kalau ukuran pengguna kursi roda. Kalau ketinggiannya sangat tinggi, kami keberatan naik (membawa kursi roda sendiri, red),” ujarnya.
Apabila akses terlalu curam, mereka khawatir kursi yang beroda dua berpotensi terbalik ke belakang. “Itu bahayanya, maka kami minta kalau mau membangun akses ke gedung, libatkan juga disabilitasnya, atau arsitek yang membuat bisa mengukur ketinggian,” jelasnya.
Selain akses jalan masuk gedung, penyandang disabilitas meminta adanya toilet bagi pengguna kursi roda. Diakui selama ini, ada pintu toilet yang sempit sehingga kursi mereka tidak bisa masuk ke dalam toilet. Terkait permohonan ini, Sukadana mengaku tidak ada maksud atau keinginan untuk dimanja.
Pihaknya hanya ingin sedikit difasilitasi dalam infrastruktur. sehingga penyandang disabilitas dapat lebih mandiri dalam beraktivitas.
Sukadana menambahkan, di Gianyar, pengguna kursi roda kurang lebih 80 orang. Dari jumlah itu tidak banyak penyandang disabilitas bisa keluar dengan bebas.
Namun bila fasilitas bagi penyandang disabilitas diberikan ruang yang besar, maka akan banyak disabilitas keluar. “Selama ini kan tidak banyak keluar sendiri, karena fasilitas minim,” jelasnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar, Made Watha, yang dikonfirmasi menanggapi keluhan ini menyatakan secara umum fasilitas sudah ada di beberapa gedung. Dikatakan penyiapan fasilitas ini dikerjakan oleh Dinas PUPR. “Begitu juga di kantor Dinas Sosial untuk WC (toilet) dan masuk ke kantornya sudah ada,” jelasnya.
Kata Watha, bagi kantor yang belum tersedia fasilitas disabilitas, akan dikoordinasikan ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Pihaknya pun sudah rutin menggelar hal ini.
Disinggung mengenai akses masuk gedung yang terlalu tinggi, Dinas Sosial berjanji akan kembali berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Gianyar. “Karena semua kegiatan fisik kan PU sebagai leading sector-nya,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)