Rekaman video penganiayaan geng siswi yang viral di media sosial. (BP/ist)

GIANYAR, BALIPOST.com – Pengguna media sosial dihebohkan dengan rekaman video penganiyaan oleh geng siswi, terhadap korban berinisial DPS seorang siswi SMK di Kabupaten Gianyar. Aksi penganiayaan terhadap siswa 15 tahun ini terjadi di Jalan Jukut Paku, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud pada Sabtu lalu (17/11). Informasi kejadian ini pun sampai di kantor Polsek Ubud, hingga kini aparat kepolisian masih menyelidiki kasus ini.

Kapolsek Ubud, Kompol Raka Sugita yang dikonfirmasi Selasa (2/11) membenarkan adanya kejadian tersebut. Dikatakan, sampai saat ini aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus ini. “Kami masih dalami,” ujar perwira melati satu dipundaknya ini.

Baca juga:  Belajar Daring Masih Berlangsung, Ini Instruksi Disdikpora

Kompol Raka mengungkapkan hasil penyelidikan sementara, polisi telah mengantongi anggota geng cewek yang diketahui nekat menganiaya pelajar  berinisial DPS itu. “Pelaku sudah dikantongi identitasnya, tetapi tetap masih dalam lidik,” tukasnya.

Informasi dihimpun penganiayaan ini bermula dari salah paham terkait laki-laki. Sampai akhirnya grombolan geng cewek itu mencari korban ke Ubud, dan bertemu di Jalan Jukut Paku, tepatnya di selatan pasar ada Sabtu sore sekitar pukul 14.00 wita. Nah geng cewek ini diduga dikomando oleh siswi asal Kecamatan Tampaksiring.

Baca juga:  Dalam Pemilu 2019, Pers Tak Boleh Jadi "Pemain"

Saat geng cewek tersebut bertemu korban, sempat terjadi cekcok mulut, namun akhirnya berujung pada aksi penganiayaan. Sambil mengeluarkan kata-kata kasar, geng cewek ini menjambak rambut korban, mendorong hingga menendang perut siswi kelas VII tersebut hingga kesakitan.

Saat penganiayaan terjadi, geng cewek ada yang menonton, dan ada seorang cewek yang merekam kejadian itu. Dalam video itu, salah satu pelaku sempat berbicara. “Joh-joh cang ngendon ke gumi Ubud maan musuh enduk (Jauh-jauh ke wilayah ubud dapat musuh lemah, red),” ujar salah satu pelaku dalam video yang sempat viral namun telah dihapus di media sosial itu.

Baca juga:  Hoax, Tantangan Baru Pariwisata Bali

Saat penganiayaan terjadi, juga terdengar suara cewek yang mencoba melerai namun tidak bisa. Penganiayaan justru terus dilakukan. Usai kejadian tersebut, korban yang kesakitan melapor ke Polsek Ubud pada Senin lalu (19/11). (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *