SEMARAPURA, BALIPOST.com – Aksi pencurian empat sapi warga di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, belum ada titik terang. Sejak terungkap kasusnya pada Selasa (20/11) lalu, hingga Jumat (23/11), polisi belum berhasil meringkus pelakunya.
Kapolsek Dawan, AKP Kadek Suadnyana, Jumat kemarin, mengaku terus berupaya mencari informasi lebih dalam perihal kasus ini. Anggota Reskrim Polsek Dawan, terus melakukan lidik di lapangan, mengumpulkan keterangan para saksi untuk mengendus jejak pelakunya.
Hasil sementara, pihaknya enggan membeberkan. Apakah pencurian melibatkan oknum warga sekitar atau warga dari luar yang khusus datang ke Pesinggahan menyasar sapi-sapi warga. “Kami masih berupaya mengungkap kasusnya,” kata Suadnyana.
Guna mempercepat proses penyelidikan, anggota kepolisian dari Sat Reskrim Polres Klungkung juga dikatakan turun tangan. Mereka bergabung dengan Unit Reskrim Polsek Dawan, agar kasus yang sempat menggegerkan warga sekitar ini, lebih cepat terungkap.
Seperti diberitakan sebelumnya, para peternak sapi di Desa Pesinggahan, dibuat gempar, setelah empat sapi kesayangan peliharaan mereka, tiba-tiba hilang dari kandangnya. Padahal, sapi-sapi itu sedang hamil tua.
Perbekel Pesinggahan Nyoman Suastika, saat itu, mengatakan setelah mengecek ke lapangan, ada tiga warganya yang melapor kehilangan sapi.
Total, ada empat sapi yang hilang dengan ciri-ciri yang sama, yakni tali pengikatnya sudah terputus. Curiga ini adalah aksi pencurian, ketiga peternak tersebut akhirnya bersama-sama melapor ke Polsek Dawan.
Ketiga warga tersebut, antara lain I Ketut Nurata (54) dari Banjar Dinas Punduk Dawa. I Wayan Landep (60) dari Banjar Dinas Kanginan dan I Nyoman Subadra (43) dari Banjar Dinas Switrayasa. Hasil pemeriksaan polisi terhadap para korban, mereka mengaku kehilangan sapinya di setiap kandang masing-masing di wilayah Subak Pesinggahan. Ketiganya masih penasaran, siapa yang nekat melakukan aksi pencurian yang menyasar sapi seperti ini.
Padahal, sebelumnya sapi para peternak di Desa Pesinggahan aman-aman saja. Para peternak sapi ini berharap kepada jajaran kepolisian segera bisa mengungkap siapa pelakunya, agar sapi-sapi mereka bisa kembali lagi. (Bagiarta/balipost)