SEMARAPURA, BALIPOST.com – Disdikpora Klungkung pusing memenuhi kebutuhan guru, khususnya di Kecamatan Nusa Penida. Sebab, formasi CPNS yang diharapkan menutupi kekurangan, nyatanya masih jauh, karena kuotanya masih minim. Situasi ini membuat sebaran tenaga guru, semakin tidak merata.

Kepala Disdikpora Klungkung,
Dewa Gede Darmawan, mengatakan kekurangan guru paling banyak pada guru kelas dan guru mata pelajaran. Awalnya, untuk mengatasi persoalan ini, sementara diatasi dengan melakukan pemetaan.

Mengatasi kekurangan, pihaknya sempat berharap banyak dengan rekrutment CPNS guru tahun ini. Tetapi, formasi yang ada masih minim, jauh dari kebutuhan dasar Disdikpora.

Selain itu, dia menambahkan, minim guru yang bersedia mengajar di Nusa Penida, karena tidak bisa mengejar target mengajar 24 jam dalam seminggu. Ini sebagai syarat dasar untuk memperoleh tunjangan sertifikasi guru. Sekolah di Nusa Penida, kata dia, rata-rata memiliki enam kelas.

Baca juga:  Rusak Parah, Dewan Desak Segera Pindahkan Pustu Desa Sakti

Jika dihitung setiap hari mengajar satu kelas dengan waktu dua jam pelajaran, maka rata-rata mereka tak bisa memenuhi target jam mengajar itu. Ini yang menyebabkan pendistribusian guru tak merata.

Karena tidak bisa melalui formasi CPNS, pemenuhan kebutuhan, khususnya di Klungkung daratan, dilakukan dengan melakukan zonasi guru. Penyebarannya dilakukan dengan melihat kualitas dan kemampuan setiap guru. “Menyikapi kekurangan guru, banyak guru mengajar lintas mata pelajaran. Kekurangan lainnya, sementara diisi dengan guru kontrak,” kata Darmawan yang juga Ketua PGRI Klungkung ini.

Baca juga:  Transaksi Penggunaan QRIS di Bali Meningkat, Sebulan Capai Puluhan Miliar

Dampak dari persoalan ini, menurut Darmawan justru melihat persoalan tidak dialami siswa. Melainkan secara psikologis, guru yang bersangkutan menjadi amat terbebani. Sebab, dengan mengajar lintas mapel, guru menjadi tidak fokus mengajar. Apalagi, guru yang sudah tersertifikasi.

Sebelumnya, berdasarkan data Dinas Pendidikan, jumlah guru, baik PNS dan kontrak masing-masing untuk tingkat TK dan PAUD sebanyak 125 guru PNS, 18 guru kontrak. Sementara di tingkat SD, terdapat 1.152 guru PNS, 214 guru kontrak.

Sedangkan di tingkat SMP, memiliki 567 guru PNS, 101 guru kontrak. Kekurangan gurunya mencapai 437 guru, baik tingkat TK, PAUD, SD, SMP.

Baca juga:  Karangsari Arak 6 Ogoh-Ogoh

Tahun 2018 ini Klungkung mendapat jatah kuota PNS 176 orang. Dari jumlah itu untuk formasi tenaga guru hanya 70 orang. Sisanya, tenaga kesehatan 56 orang dan tenaga teknis 50 orang.

Adapun untuk di tingkat TK dan PAUD terdapat sebanyak 267 tenaga pengabdian, SD sebanyak 93 pengabdian, dan SMP sebanyak 77 pengabdian. Sehingga total tenaga pengabdian mencapai 437 orang.

Meski mengalami kekurangan guru, menurutnya proses pembelajaran sementara dapat berlangsung sebagai mana mestinya. Karena keberadaan tenaga pengabdian dan kontrak yang membantu proses pembelajaran. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *