AMLAPURA, BALIPOST.com – Pengembangan permukiman dan pengembangan kawasan pemukiman diarahkan ke timur Kota Amlapura, seperti ke Desa Seraya, serta ke Subagan, Karangasem. Pengembangan ke arah timur atau ke Seraya, selain menghindari alih fungsi lahan sawah, juga aman dari kemungkinan erupsi Gunung Agung.
Menurut Kabid Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Karangasem, Bayu Pramana, Selasa (27/11) mengatakan memang masih ada alih fungsi lahan sawah, terkait pengembangan permukiman ke arah Kelurahan Subagan dan Bungaya, serta ke arah timur Kota Amlapura, seperti pinggir jalan ke Taman Ujung. Alih fungsi itu, sebenarnya sudah sejak lama dan sulit dikendalikan atau dicegah. “Seperti di pinggir jalan dari Subagan ke arah Asak sebelum tanjakan, sudah banyak lahan sawah dikapling. Pembangunan rumah pribadi juga banyak, seperti juga di lahan sawah subur dari arah jalan Bayangkara Kota Amlapura ke Ujung,” ucapnya.
Dalam rencana revisi RTRW, pengembangan ke arah timur atau ke Seraya, selain meminimalisasi alih fungsi lahan sawah eksisting dengan pemanfaatan lahan kering di Seraya, juga terkait pengembangan pariwisata ke Seraya. Jalan raya ke Seraya juga sudah sejak lama direncanakan diperlebar, dan diusulkan menjadi jalan nasional.
Sementara itu, salah satu warga Kadek Sari, mengatakan jika membeli rumah atau membeli lahan, lebih memilih yang aman dari kawasan rawan bencana, seperti menjauhi atau menghindari kawasan rawan bencana erupsi Gunung Agung. “Kalau membeli rumah, sekalian kami mencari lokasi yang aman, jauh dari kemungkinan banjir atau dampak erupsi Gunung Agung. Menghindari wilayah merah rawan bencana baik lahar panas atau aliran lahar dingin kalau terjadi erupsi Gunung Agung jika terjadi lagi,” katanya. (Eka Parananda/balipost)