Presiden Joko Widodo memberikan sambutan ketika menutup Rapimnas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (28/11). (BP/ant)

SURAKARTA, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo menegaskan komitmen dukungannya kepada pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berperan besar dalam perekonomian Indonesia. “Jangan meragukan komitmen saya dalam UMKM,” kata Presiden Jokowi ketika menutup Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hotel Alila Surakarta, Rabu (28/11).

Pernyataan Presiden disampaikan menanggapi aspirasi yang disampaikan oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani. “Menyampaikan aspirasi mengenai UMKM berarti juga menyuarakan aspirasi yang juga saya inginkan karena saya ini alumni UMKM, keluarga saya jg masuk dalam kategori UMKM,” katanya, dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Pasien COVID-19 Sembuh di Bali Sudah Lampaui 100 Ribu Orang

Ia menyebutkan usaha anak-anaknya juga masuk kategori UMKM yaitu jualan martabak, jualan pisang goreng. “Kita tahu kontribusi UMKM sangat signifikan, ada sekitar 62 juta unit UMKM dan mempekerjakan 116 juta orang, jumlah jumlah sangat besar, artinya mayoritas atau lebih dari 80 peran tenaga kerja Indonesia berada di sektor UMKM,” katanya.

Bahkan, lanjut Kepala Negara, kontribusi UMKM pada PDB Indonesia mencapai 60 persen sehingga pemerintah menegaskan komitmen berpihak kepada UMKM. Menurut dia, pemerintah juga sudah menurunkan bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 24 persen menjadi 7 persen. Sementara PPh untuk pelaku UMKM juga turun dari satu pwrsen menjadi 0,5 persen.

Baca juga:  BRI-Bio Farma Kolaborasi Sediakan Fasilitas Business Card di Medbiz

Ia menyebutkan terkait Paket Kebijakan Ekonomi XVI, Presiden mengatakan tidak ada masalah yang mengenai tax holiday dan devisa hasil ekspor. “Yang ada masalah relaksasi DNI, ini sudah disampaikan oleh Ketua Kadin, Ketua Hipmi yang komplain dengan masalah itu,” katanya.

Presiden menyebutkan rancangan Perpres terkait perubahan DNI belum sampai ke meja Presiden. “Barangnya itu belum sampai ke istana, Perpresnya belum saya tanda tangani. Jadi nggak perlu ragu. Saya pastikan akan saya keluarkan DNI dari relaksasi DNI, dah, saya putuskan di sini,” kata Presiden. (kmb/balipost)

Baca juga:  6.800 Ton Beras Bulog Busuk, Semua Pihak Harus Diperiksa
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *