NEGARA, BALIPOST.com – Selain berdampak banjir, hujan lebat yang mengguyur Jembrana Selasa (27/11) juga mengakibatkan tanah longsor di sejumlah lokasi. Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, sedikitnya ada empat titik longsor. Yakni di Kelurahan Pendem, Kelurahan Baler Bale Agung, Desa Kaliakah dan Desa Batuagung.
Terparah di Lingkungan Pendem. Sebuah bangunan milik Komang Asta Wirama roboh akibat longsor. Selain bangunan rusak, reruntuhan bangunan juga merusak dua sepeda motor dan satu unit mobil pick up. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Robohnya bangunan itu terjadi saat hujan deras Selasa malam. Longsor juga terjadi di tanah milik I Wayan Sunardi, Lingkungan Pendem. Akibat longsor itu kerugian mencapai Rp 10 juta.
Longsor juga terjadi di Desa Kaliakah. Sebuah tembok penyengker milik I Wayan Kamar roboh setelah tanah miliknya tergerus. Demikian pula senderan merajan warga di Banjar Petanahan, Desa Batuagung longsor. Material senderan setinggi lima meter yang ambruk itu menimbun akses jalan rabat beton tembus ke banjar Sawe. Akibat meterial tanah dan batu masih menumpuk, akses jalan tersebut tak bisa dilalui kendaraan roda empat. Hingga rabu sore, warga berupaya membersihkan reruntuhan material runtuh tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Ketut Eko Susila AP mengatakan, total ada 15 titik banjir dan ratusan rumah warga di antaranya di Kelurahan Loloan Timur, Pendem, Baler Bale Agung, Desa Pengambengan serta Tegal Asih, Batuagung. Belasan titik banjir ini merupakan yang dilaporkan warga dan hasil pendataan tim reaksi cepat BPBD.
Selain longsor dan banjir, juga ada satu pohon tumbang di wilayah Mendoyo dan telah ditangani. Terkait kerugian menurutnya juga masih terus di data termasuk kemungkinan ada korban luka atau meninggal. Namun sampai sore kemarin belum ada laporan korban jiwa. (surya dharma/balipost)