Sejumlah warga pemegang KSS rela antre sebelum loket dibuka untuk menukar bantuan nontunai dengan beras. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah warga yang tercatat dalam daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kamis (29/11) rela antre untuk membeli beras. Bahkan sejak loket penukaran dibuka, warga yang memegang kartu Keluarga Sejahtera (KSS) ini sudah memadati depan lokasi. Warga ini hendak menukarkan saldo mereka senilai Rp 110 ribu dengan beras. Sistem yang diterima warga KPM ini jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Dimana warga menerima langsung dalam bentuk beras atau biasa disebut raskin (beras untuk keluarga miskin).

Kepala Dinas Sosial Jembrana, I Wayan Gorim mengatakan untuk saldo yang diterima KPM tidak bisa ditukarkan dengan uang tunai. Melainkan dalam bentuk barang, salah satunya membeli beras. Program ini sebelumnya raskin, tetapi selanjutnya berubah menjadi beras sejahtera. Dan saat ini menjadi bantuan pangan non tunai (BPNT). Bantuan untuk KPM yang sebelumnya uang tunai juga tidak lagi. Melainkan dalam bentuk saldo yang bisa digunakan  membeli pangan. Pertimbangannya bila uang tunai dikhawatirkan tidak tepat sasaran ataupun digunakan untuk tidak semestinya.

Baca juga:  Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkab Klungkung Jalin Kerja Sama dengan Jepang

Kini, para KPM menerima uang non tunai yang bisa digunakan untuk membeli barang kebutuhan pangan. Saat ini yang terdata di Jembrana, ada 10.035 kepala keluarga (KK) yang menerima. Jumlah ini menurutnya bertambah dibandingkan awal tahun lalu yang berkisar 9000 KK.

Dinas menurutnya terus melakukan pembaruan data KPM hingga dua kali setahun. Pembaruan itu dilakukan pada bulan Mei serta November. Untuk pembaruan itu dilakukan masing-masing desa dan kelurahan. Data itu selanjutnya dikirim kepada Kementerian Sosial selaku pemberi bantuan. (surya dharma/balipost)

Baca juga:  Tunggakan BPJS di RSU Bangli Capai Rp 2,3 Miliar

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *