Banjir menggenangi rumah Hajiah, KK miskin di Tegal Badeng Timur Negara yang suaminya juga sakit lumpuh. (BP/kmb)

NEGARA, BALIPOST.com – Hujan lebat yang terus mengguyur Jembrana sejak Selasa (27/11) malam hingga Jumat (30/11) pagi membuat banjir di sejumlah wilayah di Jembrana. Bahkan banjir di sejumlah wilayah juga hingga Jumat sore belum surut. Ratusan warga di Pengambengan sejak Rabu (28/11) dini hari juga belum bisa tidur dengan nyenyak karena air masih menggenangi rumah mereka.

Bahkan yang memprihatinkan keluarga Ali Rahman (65) dan istrinya Hajiah (55) di Banjar Tangi, Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara. Rumah bedek yang ditempati anak mereka Muamar dan Erfiana sudah tidak bisa ditempati karena terendam air berwarna coklat.
Dari pengamatan Jumat (30/11) selain merendam rumah bedek mereka, air bah juga merendam bedah rumah yang mereka dapatkan serta rumah tua milik mereka yang tidak layak huni. Air menggenangi rumah bedah yang mereka dapatkan setinggi dada.
Air sejak Rabu pagi lalu katanya setinggi dada orang dewasa.

Baca juga:  Shio Tikus Logam, Kawal Keharmonisan Bali Era Baru

“Ini sudah surut sampai paha. Jadi rumah bedek dan bedah rumahnya sudah tidak bisa ditempati karena masih terendam air. Jadi kami semua ngungsi ke rumah tua yang ada lebih di atas. Tapi kondisinya bocor dan lembab karena air juga sempat masuk,” kata Hajiah.
Bahkan ketika kondisi darurat dan semua ruangan terendam air mereka ngungsi di jalan yang posisinya lebih tinggi.

Yang lebih memprihatinkan kondisi Ali Rahman yang lumpuh dan kaki juga tangannya kaku karena sarafnya terganggu saat tertimpa pohon pisang satu setengah tahun lalu. “Ya sebenarnya bingung juga sudah kena banjir kondisi suami saya juga sakit begini. Syukur dipannya tinggi sehingga bapak bisa tidur. Cuma dilantai aja becek karena lantai tanah,” jelasnya.

Baca juga:  Longsor Tutup Irigasi ke Subak Pegending

Hajiah mengaku masuk KK miskin dan sudah mendapatkan rastra, dana PKH dan bedah rumah. “Tapi ya kondisi kami ya begini,  bapak sudah tidak bekerja. Dulu jadi buruh cetak bata. Sekarang hanya minta sama anak yang hanya jadi buruh serabutan di pantai,” katanya.
Musibah yang dialami keluarga Ali Rahman membuat prihatin relawan kemanusiaan sehingga diberikan bantuan dana dan obat.

Perbekel Tegal Badeng Timur H Alinudin  dikonfirmasi membenarkan keluarga Hajiah/Ali Rahman masuk KK miskin dan sudah mendapatkan bedah rumah, rastra, dan dana PKH. “Kami Jumat sore juga menyerahkan bantuan sembako untuk keluarga ini,”jelasnya.

Baca juga:  Sentra Perikanan, Pembangunan Pabrik Limbah B3 di Pengambengan Ditolak Warga

Sementara itu guna mengatasi banjir di Pengambengan, Kepala Pelaksana BPBD Jembrana Ketut Eko Susila Pramana mengatakan pihaknya membuatkan saluran air dengan bergotong royong dan menggunakan alat berat.

Selain itu BPBD Jembrana juga menyalurkan air bersih ke wilayah Pengambengan karena sumur warga yang selama ini dimanfaatkan tidak bisa digunakan karena ikut terdampak banjir. Sejumlah warga Pengambengan mengaku banjir kali ini sangat parah. (kmb/balipsot)
 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *