DENPASAR, BALIPOST.com – Indonesia di era industri 4.0 fokus mengembangkan sumber daya manusia (SDM), terutama menyiapkan generasi milenial tanggap teknologi. Ditargetkan melalui penyiapan SDM ini, Indonesia akan menjadi 6 besar negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada 2030. Demikian dikemukakan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartato, saat hadir dalam Meet Up Creative Industries Movement yang digelar di Bali Creative Industry Center (BCIC), Sabtu (1/12).
Menurutnya peluang Indonesia menjadi 10 besar negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia sangat terbuka. Menibgat berbagai potensi dan daya saing nasional. “Saat ini Indonesia ada di 16 besar. Bahkan tahun 2030 diprediksi sudah ada 6 besar,” ujarnya.
Ia mengutarakan untuk mencapai target ini, Presiden Joko Widodo berkonsentrasi msmbangun infrastruktur fisik, berupa jalan jembatan dan infrastruktur lainya. Dalam bidang teknologi, infastruktur fiber optik juga dikembangkan. Pengiriman SDM ke luar negeri untuk menjadi ahli IT juga dilakukan.
Selain itu, pemerintah juga mendorong upaya-upaya pengembangan bisnis industri kreatif yang bisa meningkatkan nilai saing nasional. Ia menyebutkan dalam berbisnis, pelaku harus mencari bisnis yang longterm jangan seasonal. “Karena kalau musiman cepat bergeser sehingga setelah habis musimnya, harus cari lagi ide usaha lain,” jelasnya.
Dihadapan para pelaku usaha kreatif, Airlangga memberikan sejumlah tips dalam memilih usaha. “Cari yang sustainable. Makanan dan minuman itu potensial karena memiliki demand yang terus menerus,” sebutnya.
Selain industri makanan dan minuman, ia juga menilai industri animasi sebagai bisnis yang potensial. Kebutuhan terhadap animator saat ini cukup besar. Bahkan, Jepang dan Korea misalnya sudah mampu mengembangkannya menjadi industri besar yang menghasilkan devisa.
Dalam acara yang berlangsung sehari ini, dihadirkan sejumlah pelaku usaha industri kreatif, seperti Indha Trimafo Yudha (Pemilik POD Chocolate), Bagus Satria (Animator), Yudist Ardhana (Youtuber), dan Lembu Wiworojati (AVP of Creative Bukalapak). Mereka berbagi tips dan pengalaman dalam menekuni bidangnya masing-masing.
Antusiasme peserta yang berasal dari beragam kalangan, mulai mahasiswa, perintis usaha, pelaku bisnis hingga akademisi ini cukup baik. Terbukti, banyak pertanyaan yang dilontarkan untuk mengetahui tips dan pengalaman dalam merintis usaha dan pengembangannya. (Diah Dewi/balipost)