GIANYAR, BALIPOST.com – Bermodal panorama persawahan, Pemerintah Desa Sukawati kini membuka jalan usaha tani di Wilayah Subak Landep Desa Sukawati sebagai objek wisata baru. Areal jogging track berupa jalan melingkar sejauh 1,5 km itu pun dibuka untuk umum pada Minggu ,(2/12). Mendukung dibukanya objek wisata baru, pihaknya desa pun menyiapkan sejumlah penunjang seperti tempat selfie.
Perbekel Sukawati, Dewa Gede Dwi Putra Minggu menjelaskan, tujuan awalnya dari pembangunan jogging track ini adalah memperbaiki jalan usaha tani di wilayah Sukawati. Karena kondisi sebelumnya memang rusak, sempit dan becek saat musim hujan. Namun setelah disurvei, ternyata jalan ini berpotensi dikembangkan sebagai tempat olahraga sekaligus objek wisata baru.” Kami lihat ini berpotensi untuk objek wisata baru. Terlebih, Desa Sukawati saat ini sedang melangkah menjadi Desa Wisata,” ungkapnya.
Dikatakan kini jalan usaha tani ini dilengkapi dengan 5 spot selfie, 3 bale bengong, serta 5 set tempat duduk. Semua itu dianggarkan melalui dana Desa, dengan besarannya sekitar Rp 443 juta lebih. Pembuatan jalan ini sudah mulai dikerjakan sekitar 4 bulan lalu. “Lokasi yang masih asri, menjadi sangat layak sebagai pilihan sehat keluarga untuk berolahraga santai dengan nuansa rekreasi alam yang menawan,” terangnya.
Dijabarkan akses dari jalan utama jaba Pura Ulun Carik ke selatan telah tertata dengan jalan paping yang cukup lebar. Selanjutnya, sepanjang jalur melingkar telah dibeton. Memudahkan pengunjung, sebuah papan nama di pasang cukup tinggi di pintu masuk.
Kedepan, jalur jogging track akan diperpanjang hingga perbatasan desa Sukawati dengan Desa Ketewel. Agar semakin dikenal, Perbekel Dewa Dwi Putra mengaku sudah menjajaki beberapa villa yang ada di wilayahnya. “Agar menambahkan jogging track ini dalam paket wisata selama tamu menginap,” imbuhnya.
Mengenai kebersihan, pihaknya berharap masyarakat pengguna fasilitas ini bisa menjaga bersama-sama. Dampak lain dari dibukanya akses olahraga rekreasi ini adalah bangkitnya usaha kecil masyarakat. Terutama warga yang tinggal dekat lokasi, mulai buka warung. “Saat ini sudah ada 2 warung yang buka,” ungkapnya.
Peresmian secara simbolos ditandai dengan gunting pita kemudian masyarakat desa diajak menelusuri jalan diantara hamparan sawah. Di pengujung acara, para undangan yang hadir melakukan pelepasan bibit ikan yang disediakan oleh Karang Taruna Putra Persada ke sungai. Diharapkan kedepan, sungai ini bisa dijadikan arena lomba mancing dan wisata air. “Kita akan evaluasi setelah 6 bulan kedepan. Sejauh ini respon dan antusias masyarakat cukup bagus,” tandasnya. (manik astajaya/balipost)