SINGARAJA, BALIPOST.com – Buleleng kini getol mengembangkan budidaya kopi. Terbukti, untuk mewadahi para pegiat usaha kopi, Pemkab menggelar Buleleng Coffee festival (Bulcofest).
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, budidaya kopi di daerahnya terus digenjot. Ini karena usaha tani kopi memiliki pasar yang potensial, baik dalam maupun luar negeri. Dalam budidaya kopi, tidak saja fokus meningkatkan produktivitas, tetapi petani harus mau berinovasi dalam mengolah kopi menjadi ragam produk yang berkualitas dan tidak sama dengan produk di daerah lain.
Menurut Kepala Dinas Pertanian (Distan) Buleleng, Nyoman Genep, festival ini untuk mengenalkan potensi budidaya dan meningatkan akses pasar produk kopi di Buleleng. Kegiatan yang dipusatkan di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan, Sabtu (1/12) itu menghadirkan sejumlah produk kopi dari Buleleng.
Ia mengutarakan produksi kopi Buleleng masih harus digenjot dan pengolahannya perlu ditingkatkan. Bulcofest ini digulirkan bekerjasama dengan Junior Chamber International (JCI) Buleleng.
Dikatakan, Buleleng memiliki kontur tanah perkebunan yang sangat mendukung pengembangan budidaya kopi. Ini terbukti dari kualitas kopi yang dihasilkan.
Salah satu contohnya, kopi dari Desa Banyuatis. Juga ada beberapa desa lain yang memproduksi kopi. Bahkan, produk kopinya sudah mampu menembus pasar ekspor. “Kopi kita yang sudah dikenal dan sudah ada yang diekspor. Hanya itu masih perlu ditingkatkan, dan upaya kita terus mengenalkan potensi budidaya kopi, mengajarkan petani bisa mengolah kopi menjadi ragam produk olahan dan akses pasar kita coba fasilitasi,” katanya. (Mudiarta/balipost)