Sebagai warga Bali saya merasa khawatir dengan makin maraknya tajen di Denpasar, bahkan di Bali. Namun sayang, aparat kepolisian kenapa diam saja.
Bahkan, arena tajen berada tak jauh dari markas polisi. Tidak hanya di Denpasar juga di Badung, Gianyar dan daerah lainnya. Di Kesiman ada arena di Abiantubuh, ada juga di Kuningan dan daerah Gunung Agung.
Jika ini dibiarkan terus, kasihan krama Bali uangnya dikuras untuk matajen. Bisa-bisa biaya hidup dan pendidikan anak-anak juga dijadikan taruhan.
Terakhir, makin banyak orang Bali yang menjual tanahnya. Namun muncul di benak saya, ada benarnya dulu wacana tajen diperdakan sehingga sah dan legal. Jika memang tak bisa diberantas kan lebih baik diperdakan saja sehingga jelas peruntukan penggunaannya.
Made S.
Di Denpasar