DENPASAR, BALIPOST.com – Pelaku sayat betis siswi SD, I Gusti Made Susila alias Gung De (33) menyampaikan alasan mengejutkan terkait motif perbuatannya tersebut. Duda satu anak ini nekat menganiaya korban, Anak Agung PD (12) karena cintanya ditolak dan akun Facebooknya (FB) di blokir.
Wakapolresta Denpasar AKBP Nyoman Artana, didampingi Wakasatreskrim AKP Nyoman Darsana, Rabu (5/12) mengatakan, kronologisnya, pada Senin (3/12) pukul 13.00 Wita, korban pulang dari sekolah berjalan kaki menuju rumahnya di Jalan Imam Bonjol Gang I, Denpasar. Saat itulah dia dibuntuti pelaku. Namun korban tidak sadar jika dibuntuti. Waktu itu pelaku berjalan kaki memakai helm putih dan masker. Setibanya di TKP, pelaku langsung menggores kedua betis korban menggunakan cutter hingga luka. Selanjutnya pelaku langsung kabur.
Setelah menerima laporan kasus ini, tim Resmob dipimpin Kanit I Iptu Made Yudistira melakukan penyelidikan. “Kita melakukan pendalaman pemeriksaan terhadap korban, orangtua dan saksi untuk mencari tahu pelakunya,” ujarnya.
Terkait kejadian itu, keluarga korban juga men-share kejadian itu di media sosial (medsos). Selain itu pihak keluarga mohon bantuan kepolisian dan masyarakat yang mengetahui pelaku agar menyampaikan atau menangkapnya.
Selanjutnya tim Resmob melakukan pendalaman kepada korban, keluarga dan saksi di lapangan. Terungkap bila sebelumnya korban kenal dengan Susila di Facebook (FB). Di FB, Susila menyampaikan rasa suka dan membujuk korban. Karena masih anak-anak, korban menolak dan memblokir akun FB Susila. “Atas kejadian itu, anggota kami lebih fokus menyelidiki Susila alias Gung De,” tegas AKBP Artana.
Selanjutnya petugas melacak pelaku dan ditangkap saat bekerja di toko roti di Jalan Majapahit, Kuta, pukul 15.30 Wita. Saat diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya. Motifnya, pelaku sakit hati karena cintanya ditolak dan akun FB-nya di blokir. Hal itu membuat pelaku balas dendam dengan menyayat betis kedua korban. Tujuannya supaya korban menderita.
Usai menganiaya korban, pelaku membuang jaket warna putih dan masker warna hijau miliknya di bendungan air di Jalan Batanta, Denpasar. Tujuannya untuk menghilangkan jejak.
“Pemeriksaan pelaku didalami, dia mengaku baru sekali melakukan perbuatan ini. Postur tubuh korban memang bongsor sehingga tidak seperti anak SD. Pelaku punya satu anak tapi sudah cerai dengan istrinya,” ungkap Artana.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta AKP Josina Lambiombir mengatakan, pelaku ini merupakan teman kakak korban. Oleh karena itu pelaku beberapa kali main ke rumah korban dan saat itulah dikenal dengan siswi SD kelas VI ini. “Pelaku menyampaikan suka kepada korban di FB dan WA, tapi korban tidak mau. Kenalnya sejak 2016. Pelaku ini tukang ngepak roti,” tegasnya.
Sebelumnya, dalam waktu singkat, tim Resmob Satreskrim Polresta Denpasar mengungkap kasus sayat kedua betis siswi SD berinisial Anak Agung PD (12) di Jalan Gunung Penulisan Gang I, Pemecutan, Denpasar. Pelakunya, I Gusti Made Susila alias Gung De (33) dibekuk di tempat kerjanya di Jalan Majapahit, Kuta, Selasa (4/12). (kerta negara/balipost)