BANGLI, BALIPOST.com – Hujan yang melanda wilayah Bangli sejak beberapa minggu terakhir berpotensi mengakibatkan adanya bencana tanah longsor dan pohon tumbang. Oleh karenanya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli kembali menghimbau seluruh warga di semua kecamatan untuk tetap waspada.
Kepala Pelaksana BPBD Bangli, Wayan Karmawan, Rabu (5/12), mengatakan wilayah Kabupaten Bangli cukup rawan bencana tanah longsor dan pohon tumbang. Bencana itu berpotensi terjadi di hampir semua kecamatan. “Kami sudah melakukan pemetaan-pemetaan tentang potensi bencana yang terjadi, salah satunya potensi longsor dan pohon tumbang. Potensi itu ada di wilayah Kintamani, Susut, Tembuku dan sebagian wilayah Bangli,” terangnya.
Dia mengatakan curah hujan yang mulai meningkat sejak November lalu, telah menyebabkan terjadinya bencana longsor dan pohon tumbang di beberapa titik. Sebagaian besar bencana longsor dan pohon tumbang belum lama ini, terjadi di wilayah Kecamatan Susut.
Terkait kejadian bencana itu, Karmawan mengaku pihaknya sudah kembali memberikan himbauan-himbauan ke masyarakat. Pihaknya menghimbau masyarakat terutama yang berada di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaannya. “Warga yang rumah atau pondokannya berada di lereng-lereng tebing, agar pada saat hujan mengamankan diri ke tempat yang aman untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Karmawan.
Pejabat asal Desa Selulung Kintamani ini juga mengatakan untuk mengantisipasi dan menangani bencana dengan cepat, pihaknya sudah membentuk tim/kelompok. Manakala terjadi bencana, tim BPBD akan bergerak cepat dengan masyarakat serta lembaga/instansi terkait lainnya untuk melakukan penanganan. “Seperti ketika terjadi longsor yang menutup akses jalan, kami berkoordinasi cepat dengan Dinas PU, karena di sana ada alat berat untuk bersama-sama melakukan penanganan,” katanya.
Ia mengaku selama ini koordinasi yang dilakukan baik dengan instansi terkait di Kabupaten Bangli maupun Provinsi sudah berjalan dengan sangat baik. Penanganan bencana dilakukan sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Sementara itu disinggung mengenai penambahan peralatan penanganan bencana di BPBD, Karmawan mengatakan untuk tahun ini pihaknya baru bisa menambah satu unit alat pemotong pohon serta beberapa parang dan lainnya. Ke depan pihaknya akan berupaya menambah peralatan lainnya yang dibutuhkan salah satunya seperti alat komunikasi yang digunakan untuk memantau dan mempercepat informasi soal kebencanaan dari masyarakat. (Dayu Swasrina/balipost)