GIANYAR, BALIPOST.com – Pemkab Gianyar mendapat bantuan 5 unit Bus Rapid Transit (BRT) dari pemerintah pusat. Bus ini akan digunakan untuk memenuhi kekurangan armada di kawasan seni ini. Bus ini diperkirakan baru bisa beroperasi tahun depan, karena Dinas Perhubungan Kabupaten Gianyar masih menyiapkan rancangan rute dan biaya operasional.
Sekdis Dishub Gianyar, I Gde Rai Ridarta menerangkan pihaknya memang mengusulkan penambahan bus untuk memenuhi kebutuhan transportasi di Kabupaten Gianyar. Salah satunya kebutuhan itu untuk shutle di kawasan Ubud atau angkutan untuk transportasi masyarakat lainya. ” Kabupaten Gianyar dapat 5 BRT, ” katanya Kamis (6/12).
Dishub Gianyar sendiri memastikan akan manfaatkan BRT tersebut untuk menambah kuantitas dan memperbaiki kualitas pelayanan. Apalagi dengan armada yang ada, sementara hanya 15 persen masyarakat yang terlayani. “15 persen itupun baru hitungan utk pelajar saja, makanya dengan bantuan ini ada lebih banyak masyarakat yang terlayani,” katanya.
Selain bantuan ini pihaknya sendiri mengharapkan ada bantuan shutle, yang bisa dimanfaatkan khusus di kawasan Ubud. Tentunya kendaran yang tidak begitu besar sehingga dapat melaju dengan lincah di kawasan Ubud. “Kita masih berharap terutama shuttle bus, dapat dipenuhi oleh pemerintah pusat baik oleh Kemenhub atau Kementerian lainnya seperti kementerian Pariwisata, dalam mendukung penataan di Ubud, sesuai dengan janji mereka dalam setiap pertemuan,” katanya.
Sementara itu dari bantuan 5 BRT ini, Dishub Gianyar wajib menyiapkan biaya operasional. Nah bila Pemda Gianyar tidak sanggup menyiapkan operasional, maka bus itu bisa dihibahkan ke daerah lain. ” Ini salah satu bagian penting dalam realisasi usulan BRT. Karena jika ada daerah lain yang telah menerima BRT namun tidak sanggup untuk membiayai operasionalnya, maka BRT tersebut akan ditawarkan kepada daerah yang siap untuk mengoperasional, ” katanya.
Lantas berapa dibutuhkan anggaran untuk operasional 5 BRT ini, Rai Ridarta mengaku masih akan melakukan pengecekan. Dikatakan pihaknya diberikan waktu 3 bulan sejak diterima BRT harus segera dioperasikan. “Nanti akan ada serah terima bahwa ini telah menjadi miliki Pemkab Gianyar, setelah itu baru direncanakan untuk dioperasikan, ” katanya.
Setiba di kantor Dishub Gianyar, BRT ini memang nampak kotor. Hal ini lantaran cuaca dalam proses pengiriman BRT dari Malang ke Gianyar. Hingga Kamis kemarin bisa juga masih dalam keadaan teekunci. ” Bus dalam keadaan terkunci, dilihat dari luar BRT tersedia 20 tempat duduk, dan tempt berdiri posisi tempat duduk menyamping seperti bus transarbagita, ” tandasnya. (manik astajaya/balipost)