AMLAPURA, BALIPOST.com – Hujan lebat disertai dengan kilatan petir yang terjadi pada Sabtu (8/12) dini hari memakan korban jiwa di Karangasem. Ni Wayan Cenik (45) warga dari Dusun Babakan, Desa Peringsari, Selat, meninggal dunia karena kaget mendengar gelegar suara petir.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan, korban sehari-hari berprofesi sebagai pedagang serombotan dan jajanan Bali di wilayah Selat, tepatnya di depan Cahaya Wirama Minimarket. Adanya hujan deras sekitar pukul 02.30 Wita membuat korban terbangun dan hendak melihat cucunya.
Saat itu tiba-tiba terdengar suara petir bergemuruh sangat keras. Mendegar kikatan petir yang cukup keras tersebut, korban mengalami sesak nafas.
Melihat kondisi korban jatuh, pihak keluarga langsung bergegas mengajak korban menuju Puskesmas Selat. Naas, sampai di Puskesmas dan diperiksa tim medis, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
Sejumlah kerabat perempuan nampak menangis melihat kondisi korban. Begitu juga anak korban terus menangis seakan belum rela ditinggal pergi orangtuanya.
Salah seorang keluarga korban, I Made Kerta (45) menjelaskan, jika selama ini korban memang memiliki riwayat penyakit janjung. Maka dari itu, ketika mendengar petir, korban kaget.
Dia menjelaskan saat kejadian, di Selat memang turun hujan lebat disertai kilatan petir. Karena hujan, korban hendak melihat cucunya.
Namun, ketika membuka pintu kamar, tiba-tiba terdengar suara petir begitu kerasnya. “Korban katanya sempat memanggil keluarganya. Dan setelah itu korban langsung jatuh ke lantai,” katanya. (Eka Parananda/balipost)