DENPASAR, BALIPOST.com – Intensitas hujan yang cukup tinggi pada Sabtu (8/12) dini hari hampir melanda seluruh daerah di Bali. Tak terkecuali di Kota Denpasar beberapa kawasan mendapat pantauan khusus dari Tim Save Community Denpasar yang terdiri dari Dinas PUPR, DLHK, BPBD Denpasar, Damamaya Cyber Monitor dan Damakesmas.

Tercatat 21 titik mendapatkan penanganan khusus. Hingga siang hari petugas terus memantau dan membantu masyarakat yang terkena musibah dari luapan air yang menggenang di sejumlah titik tersebut.

Rinciannya di kawasan Monang Maning, Jl. Ken Arok, Kelurahan Peguyangan, Jl. Siulan, Jl. Pulau Biak, Jl. Kenyeri, Jl. Bukit Barisan, Jl. Tukad Ijo Gading, dan  Jl. Gunung Tangkuban Perahu. Di samping itu beberapa laporan yang masuk dan sudah mendapatkan respon cepat dari tim Save Community Denpasar seperti tembok pinggir sungai ambruk di kawasan Gg. Kaliasem, tembok rumah jebol di Jl. Ken Arok, tembok jebol di SDN 11 Peguyangan, hingga di SD 17 Pemecutan yang sempat terendam.

Baca juga:  Wabup Kasta Sosialisasikan Gema Santi ke Transmigran Morowali

Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra juga terus memantau situasi dari Jumat (7/12) malam dan mengintruksikan pihak kecamatan, desa/kelurahan, dan OPD terkait untuk melakukan respon cepat. Intruksi ini juga disebarkan Rai Mantra melalui program respon cepat Denpasar Damamaya Cyber Monitor Dinas Komunikasi dan Informatika Denpasar.

Pemantauan dari laporan masyarakat dan langkah tim Safe Community Denpasar juga dicermati Walikota Rai Mantra. “Kami intruksikan seluruh camat, desa/kerlurahan dan OPD terkait untuk sgera melakukan langkah-langkah antisipasi membantu masyarakat,” ujar Rai Mantra.

Baca juga:  Tambahan Kasus Nasional Makin Turun, Kematian Akibat COVID-19 Justru Naik

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, I.B Joni Arimbawa mengatakan langkah-langkah yang telah dilakukan seperti pembersihan kawasan, dan penyedotan air yang menggenangi beberapa kawasan. “Langkah evakuasi dan membantu masyarakat yang terkena musibah terus dilakukan,” ujarnya.

Di samping itu armada seperti perahu karet juga dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang rumahnya mengalami genangan. Bantuan berupa sembako, famili kit, dan pemerikasaan kesehatan juga dilakukan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan hingga Dinas Sosial Kota Denpasar. “Ini sebagai langkah awal antisipasi, yang tentunya kami terus melakukan pemantauan dan tindak lanjut dengan menerjukan sejumlah armada untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya dari data yang telah masuk dan evakuasi yang telah dilakukan, seperti tembok rumah warga jebol, air menggenangi sekolah, trotoar jebol, hingga air menggenangi taman budaya Art Centre. Di samping itu intensitas hujan tinggi ini juga merusak jembatan dan pelinggih di Pura Taman Beji, Lingkungan Tagtag Kelurahan Peguyangan.

Baca juga:  Ditanya Kesiapan Jadi Orang Pertama Divaksinasi COVID-19, Sembari Tertawa Giri Prasta Jawab Ini

Luapan air Tukad Badung juga memasuki rumah warga tepatnya di belakang Kantor Lurah Dauh Puri. Ia juga menginformasikan kepada masyarakat untuk dapat memantau bersama dan mengantisipasi.

Jika terjadi musibah dapat segera melaporkan ke nomor telepon (0361) 223333 atau di nomor kegawatdaruratan call centre Denpasar 112. “Diharapkan langkah-langkah dan respon cepat yang telah dilakukan ini dapat mempercepat pemulihan kawasan setempat dan warga masyarakat dapat beraktivitas kembali,” ujarnya.

Ia juga mengatakan terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan instansi terkait. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *