TABANAN, BALIPOST.com – Jelang hari Natal, Galungan dan perayaan Tahun Baru, harga-harga mulai merangkak naik. Saat melakukan sidak, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan menemukan harga daging ayam melonjak hingga Rp 45 ribu per kilogramnya.
Ada dua pasar yang disidak, yakni Pasar Tabanan dan Dauh Pala. Hasilnya, secara umum harga daging ayam dijual kisaran Rp 40 ribu hingga 45 ribu. “Normalnya di harga Rp 35.000 sampai Rp 38.000 per kilogramnya,” ucap Kasubag Penanaman Modal Bagian Perekonomian Setda Tabanan, Ida Ayu Putu Widya Dewi.
Kenaikan harga daging ayam potong tersebut, lanjutnya, tergantung dari harga ayam bakul atau ayam hidup yang dibeli para pedagang. Jika ayam bakul dibeli diharga Rp 24.500, akan dijual Rp 40.000 per kilogramnya. Namun jika dibeli Rp 25.000 sampai Rp 26.000, pedagang akan menjual ayam potong seharga Rp 42.000 hingga Rp 45.000 per kilogramnya.
Selain harga daging ayam potong, tim juga mengecek harga kebutuhan pokok lainnya seperti telur dan bawang. Namun untuk dua komoditi itu tidak ada yang mengalami kenaikan signifikan. “Telur mulai ada kenaikan Rp 1.000 sampai Rp 2.000, tetapi tidak signifikan. Yang melonjak hanya harga daging ayam,” ucapnya.
Kenaikan harga daging ayam juga dibenarkan oleh sejumlah pedagang. Di Pasar Dauh Pala misalnya, salah seorang pedagang Gusti Ayu Putu Budiasih mengatakan kenaikan terjadi sejak satu minggu belakangan ini.
Hingga Jumat (7/12) harga sudah diangka Rp 40.000 hingga Rp 45.000 per kilogramnya. “Harga normal biasanya paling mahal Rp 35.000 per kilogram,” ujarnya.
Terkait temuan tersebut, Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Decky Hendra Wijaya mengatakan, sesuai hasil rapat TPID, akan digelar pasar murah. Rencana dilakukan enam kali menjelang hari raya Galungan, Kuningan, Natal dan Tahun Baru. “Untuk menstabilkan harga seperti biasa akan digelar pasar murah, dan rencananya mulai 11 sampai 12 Desember 2018 ini,” tegasnya. (Puspawati/balipost)