DENPASAR, BALIPOST.com – Tercatat 70 peserta dari seluruh kabupaten dan kota se-Bali, mengikuti sosialisasi dan pelatihan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2018 Djaman Doeloe (Djadoel), di Wantilan Bali TV, Jalan Kebo Iwa 63 A, Denpasar, Minggu (9/12). Pelatihan ini dilakukan pihak Kemenpora dengan menggandeng Lala Studio untuk di Bali.
Selanjutnya, mereka diharapkan bisa mengembangkan dan memasyarakatkan SKJ 2018, di daerahnya masing-masing. Pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan Lala Studio Adolfina Grace Tangkudung, menyatakan, pihaknya cukup berbangga LKP Lala tudio ditunjuk dan dipercaya Kemenpora untuk melakukan sosialisasi SKJ 2018 ini.
Dijelaskannya, peserta dari kalangan instruktur senam dan guru olahraga di sekolah-sekolah. Grace Tangkudung berharap, ke depan, bagi instruktur bisa mengajarkan SKJ 2018, di sanggar senam, bale banjar, serta instansi pemerintah dan swasta.
Sedangkan bagi kalangan guru, bisa mengajarkan kepada siswa-siswinya di sekolah. Pelatihan diperagakan tiga instruktur Lala Studio, yakni Ketut Ayu Budiasih, Kadek Dwi Wahyuni, serta Nining, yang telah lulus mengkuti pelatihan tingkat nasional, di Jakarta, serta dua dari Kemenpora, Arum dan Amelia.
Sementara Bambang Rianto dari Kemenpora menyebutkan, SKJ 2018 ini disebut djadoel sebab merupakan modifikasi dari SKJ 1984. ‘”Dulu, kalau siswa mau masuk kelas maupun pegawai akan masuk kantor melakukan gerakan SKJ,” kenangnya.
Hanya, alunan musik yang mengiringi dan gerakannya yang dirombak sedikit, sehingga mengalami pembaharuan, dan disepakati para pakar. “Kami mengajak masyarakat supaya gemar berolahraga yang murah meriah, yakni melakukanm gerakan SKJ,” tuturnya. (Daniel Fajry/balipost)