Petugas PDAM Tabanan saat melakukan pelayanan ECER dengan tanki air untuk membantu kebutuhan air bersih di desa pandak Bandung. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Sejumlah warga di wilayah kecamatan Kediri bagian selatan, Kabupaten Tabanan mengeluh. Pasalnya, air bersih dari PDAM Bangli selama dua hari belakangan ini mati. Kondisi tersebut, membuat warga kesulitan air bersih  untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)  sebagian warga mencari sungai (telabah, red) dan adapula yang mencari sumber air seperti pancuran beji ataupun meminta pada warga yang memiliki sumur air.

Dari pantauan di desa Pandak Bandung, warga mengakui air PDAM mati sejak dua hari lalu. Seperti disampaikan Gusti Ayu Murtini (60) dari banjar Meranggi, dirinya tidak tahu pasti apa penyebab air mati cukup lama.

Kata dia, untuk memenuhi kebutuhanya, dirinya terkadang meminta air ke tetangga yang punya sumur, dan adapula warga yang harus mandi di telabah (sungai).

Baca juga:  Suplai Air PDAM Terganggu, Warga Raya Kampial Mengeluh

“Saya terkadang minta air ke sumur bor milik tetangga, tetapi tidak enak terus terusan karena itu kan menggunakan listrik juga, kalau cowok cowok biasanya mandi ke sungai, “ucapnya.

Hal serupa juga dikatakan Handi (52). Dikatakanya untuk memenuhi kebutuhan air minum dan memasak, adapula warga yang mencari ke sumber-sumber pancoran yang ada di desa. Dirinya juga menyayangkan, matinya air PAM yang cukup lama tidak adanya pemberitahuan dari instansi terkait. Karena jika ada informasi sebelumnya, pihaknya tentu bisa menyetok air bersih.

Terkait keluhan warga tersebut, Kasubag Humas PDAM Tabanan I Gede Wijana Arnawa menjelaskan, kondisi air mati di wilayah kecamatan Kediri bagian selatan sejak dua hari terakhir dikarenakan pipa di sumber instalasi pengolahan air (IPA) di tukad sungi, banjar nyanyi, desa beraban memiliki tingkat kekeruhan air yang cukup tinggi. Artinya pipa tersebut tersumbat akan lumpur dan sampah akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tabanan belakangan ini. Bahkan terkait hal itu, sejak dua hari terakhir telah diupayakan perbaikan, dan belum sempat menginformasikan ke pelanggan karena kejadiannya tiba-tiba. Setidaknya ada delapan desa yang terdampak yakni desa Pandak Bandung, Pandak gede, Beraban, Nyitdah, Pejaten, Pangkung Tibah, Belalang, dan desa kaba-kaba.

Baca juga:  BNNP Telusuri Kemungkinan Masuknya Narkoba Cair ke Bali

“Diharapkan segera bisa kembali normal. Petugas teknik masih di lokasi sejak dua hari nonstop,”ucapnya.

Dan sebagai respon cepat membantu warga kesulitan air bersih, sejak dua hari terakhir PDAM Tabanan telah memberikan pelayanan ECER air ke pelanggan di wilayah desa pandak Bandung dan desa Pandak gede. Untuk satu tanki berisi 5.000 liter air bersih yang dibagikan kepada pelanggan.

“Sebagai pelayanan antisipasi air tidak normal, kami sudah upayakan pelayanan ECER dengan air tangki, dan sampai saat ini sudah 12 tanki air kami bagikan ke pelanggan untuk kebutuhan minum dan masak, sembari menunggu air kembali normal, “ucapnya.

Baca juga:  Puluhan Desa di Kintamani Belum Terjangkau Layanan PDAM

Pelayanan ECER dengan menggunakan tanki air inipun mendapat antusias warga. Mereka berbondong bondong mendatangi titik bantuan sembari membawa ember ataupun galon untuk bisa mendapatkan air bersih. Bahkan ada pula warga yang rela dua sampai tiga kali bolak balik mendapatkan bantuan air bersih tersebut agar bisa untuk memasak. (puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *