MANGUPURA, BALIPOST.com – Potensi wisata Wedding saat ini menjadi industri yang berkembang dan memberikan bisnis yang baik. Tidak hanya bagi pengguna namun juga bagi destinasi yang dituju.
Menurut Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ravita Datau, saat ini di Indonesia terdapat sebanyak 30 ribu event wedding setahun. Ini tentu bisa dioptimalkan kembali untuk membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisata.
Karena, dalam satu event wedding, tentunya akan mendatangkan banyak undangan yang juga akan menginap dan menghabiskan waktunya di lokasi pelaksanaan event. “Setiap pesta wedding tentu akan mengundang banyak tamu. Ini juga sangat membantu jumlah kunjungan,” katanya.
Bagi Bali, potensi wedding ke depannya harus dijadikan gaya hidup dan ini bisa menjadi potensi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). “Ini juga untuk memenuhi target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta pada tahun 2019,” ujarnya.
Sementara, Ketua Bali Wedding Association (BWA), Sinly Anfemi menambahkan, untuk di Bali jumlah event wedding terus bertambah. Dari data yang ada, dalam sebulan selama peak seasson, bisa mencapai 500 sampai 1.000 event wedding untuk Tiongkok saja. Belum lagi dari negara lain seperti India yang kini juga mulai meningkat. “China masih mendominasi untuk event wedding di Bali. Pada peak season ada sebanyak 500-1000 event,” katanya.
Diakuinya selama ini, bahasa masih menjadi kendala. Namun pihaknya berharap, bekerja sama dengan perusahaan di Bali tentu akan membantu. Untuk itu ke depan pihak BWA akan membekali keahlian bahasa untuk pekerja wedding di Bali. “Kami berencana mendidik lebih banyak pebisnis supaya bisa berbahasa Mandarin dan memenuhi kriteria yang diperlukan partner dari China,” pungkasnya.
Diungkapkannya, anggota BWA saat ini ada sebanyak 76 member, dengan 26 wedding organizer. Sedangkan yang bergerak di China market hanya ada tiga yang besar.
Pihaknya mengatakan, ini sebagai langkah bagus agar potensi wedding bisa diperhatikan oleh pemerintah. “Saat ini bisnis wedding juga menjadi salah satu faktor pembawa turis ke Indonesia,” ujarnya. (Yudi Karnaedi/balipost)