DENPASAR, BALIPOST.com – Memulai peruntungan di trading emas bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Kalau memulainya tanpa strategi, sama saja dengan seperti berangkat perang tapi tanpa membawa senjata. Akan sulit untuk meraup untung yang diharapkan. Salah-salah, Anda malah akan menuai rugi.
Kalau Anda ingin sukses mencicipi trading emas, ada baiknya “isi amunisi” dulu dengan mempelajari kiat-kiat trading emas. Berikut beberapa tips sukses seperti yang dikutip dari Swara Tunaiku.
Crossover Exponential Moving Average (EMA)
Ini dia strategi yang paling umum dipakai di kalangan trader. Anda bisa memanfaatkan fast moving EMA untuk mencari waktu terbaik untuk buy dan sell pair XAU/USD. Cara ini kerap kali mendatangkan hasil yang memuaskan.
Namun, sebaiknya diingat juga, kalau terkadang ada sinyal palsu dalam trading emas harian. Tandanya, harga tidak bergerak pada swing mayor.
Ilustrasi Teknikal Indikator: EMA 10 (biru), EMA 25 (merah), EMA 50 (kuning), Chart Candlestick time frame 1 jam.
Strategi Buy & Sell:
Lakukan buy saat garis EMA tengah naik di atas garis EMA 25 dan EMA 50. Sell XAU/USD bisa dilakukan ketika garis EMA 10 bergerak ke bawah garis EMA 50 dan EMA 25.
Crossover Simple Moving Average (SMA)
Terdapat berbagai indikator dalam crossover SMA ini. Metodenya sederhana dan bisa dipakai dalam semua time frame. Selain itu, Anda tidak dibingungkan dengan analisa rumit karena
cukup memakai Chart Candlestick yang notabene sederhana dan gampang dipahami.
Ilustrasi Indikator Teknikal: 7 SMA, 14 SMA, 21 SMA, Chart Candlestick dengan semua frame time.
Strategi Buy & Sell:
Lakukan buy pada kondisi garis EMA 7 sedang melintasi garis EMA 14 serta EMA 21 ke arah atas.
Lakukan sell XAU/USD saat garis SMA 7 sedang menurun di bawah garis EMA 14 dan EMA 21.
Menyiapkan strategi trading sederhana
Sebelum terjun ke dunia trading emas, terdapat tiga indikator teknikal dalam trading emas yang wajib dikuasai. Ketiga indikator ini adalah Indikator Exponential Moving Average (EMA), Relative Strength Index (RSI), dan indikator Stochastic Oscillator.
Begitu menguasai ketiga indikator teknikal ini, Anda akan lebih mudah menentukan kapan harus masuk dan keluar pasar. Pahami penjelasan untuk masing-masing indikator tersebut dan bagaimana pengaruhnya dalam penyusunan strategi trading.
EMA: indikator ini disinyalir lebih cepat daripada Simple Moving Average (SMA) sehingga sering dipakai oleh trader harian.
RSI: indikator buatan Welles Wilder ini punya dua fungsi utama. Pertama, untuk melihat level oversold (jenuh jual) dan overbought (jenuh beli). Kedua, dipakai untuk mengukur perbandingan rata-rata kenaikan dan penurunan harga.
Stochastic Oscillator: bisa dipakai untuk mengukur momentum yang sifatnya oscillator. Dari sini, bisa terlihat pergerakan emas saat harga telah menyentuh oversold atau overbought.
Perhatikan ilustrasi berikut ini agar lebih paham dengan strategi sederhana trading emas.
Indikator: 5 EMA, 10 EMA, Stochastic Oscillator, RSI, Candlestick Chart·
Trik untuk membeli: coba perhatikan pada garis EMA dan RSI. Ketika garis RSI sudah berada di atas 50, artinya XAU/USD belum memasuki kondisi overbought. Lalu, buy pair XAU/USD dapat dilakukan saat garis EMA 5 dalam kondisi memotong EMA 10. Sementara garis stochastic dalam kondisi naik dan masih di bawah angka 80.00.
Trik untuk menjual: perhatikan secara saksama pada indikator RSI agar bisa tahu kondisi overbought maupun oversold. Untuk sell XAU/USD, pastikan kalau garis stochastic tengah
menurun tetapi masih di atas 20.00. Sementara garis EMA 5 (biru) tengah berada di bawah EMA 10 (merah).
Strategi terbaik Pullback
Salah satu strategi terbaik di trading emas karena ada tiga keuntungan sekaligus. Mulai dari melihat tren sampai untuk memberi sinyal posisi entry dan exit.
Saat memilih strategi ini, pastikan memakai chart Heikin Ashi yang terkenal tanpa noise. Chart ini biasa dipakai untuk menentukan tren jangka pendek secara jelas.
Contoh strategi trading emas dengan Pullback
Indikator teknikal: EMA 10, EMA 30, Chart Heikin Ashi Candlestick time frame 1 jam 30 menit. Segera lakukan sell saat EMA 10 dalam kondisi menurun hingga di bawah EMA 30 dan pastikan muncul jarak yang cukup signifikan antara keduanya.
Anda bisa melakukan buy XAU/USD saat EMA 10 (merah) meningkat hingga lebih dari garis EMA 30 (kuning). Dan tentu saja ada jarak antara kedua EMA ini.
Menerapkan Strategi Exponential Moving Average (EMA)
Anda bisa memanfaatkan Candlestick Chart agar bisa mendapatkan keuntungan dari strategi EMA. Kenapa? Karena EMA merupakan indikator lagging yang mempunyai fungsi saat pasar tengah trending dengan harga yang melambung.
Ilustrasi Indikator Teknikal: 5 EMA, 12 EMA, RSI, chart candlestick dengan time frame 1 hari.
Melakukan pembelian ketika EMA 5 naik hingga di atas EMA 12. Sementara kondisi garis RSI di bawah 50. Melakukan penjualan (sell) saat garis RSI di atas 50 dan EMA 5 turun di bawah EMA 12.
Setelah membaca beberapa tips di atas, memulai untuk trading emas memang terkesan sulit. Namun, alih-alih mundur karena malas, jadikan ini sebagai tantangan untuk mengasah otak dan kemampuan.
Untuk praktik, Anda bisa mencoba menerapkannya di akun demo dan baru menerapkannya di akun real kalau memang sudah teruji. Selamat mencoba! (kmb/balipost)