SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kapal nelayan bermuatan penuh umpan ikan, tiba-tiba terdampar di Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Rabu (12/12) malam. Penyebabnya, satelit kapal sebagai pemandu arah pelayaran, seketika mati di tengah laut, selepas berlayar dari Pelabuhan Benoa.
Akibatnya, kapal Semaet Rahayu ini terombang-ambing dan terdampar di Pantai Karangdadi dengan kondisi hancur. Peristiwa ini cukup membuat heboh warga pesisir pantai setempat.
Warga khawatir nahkoda kapal dan para ABK (Anak Buah Kapal) menjadi korban. Warga setempat beramai-ramai melihat kondisi kapal.
Salah satu warga setempat yang kebetulan rekan Balawista, langsung menghubungi piket TRC BPBD Klungkung, untuk bersama-sama melakukan penanganan. “Saat berada di tengah laut, satelit kapal mati. Kapten kapal tidak mengerti arah yang dituju. Sehingga terombang-ambing di tengah laut tanpa arah yang jelas. Kapal akhirnya terdampar setelah menabrak karang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada.
BPBD Klungkung menjalin koordinasi dengan Polsek Dawan maupun Polres Klungkung, untuk penanganan lebih lanjut. Warga sekitar saat itu, juga diminta menjauh dari lokasi, karena ombak sudah semakin besar dan dianggap membahayakan.
Saat itu, kapal masih berada sekitar 10 meter dari bibir pantai. Situasi di tengah kapal juga gelap, karena tidak ada penerangan di dalam kapal. Sebab, mesin kapal diperkirakan juga mati.
Petugas kemudian menyelamatkan Kapten Kapal, Suhadi (45) dan seluruh ABK sebanyak 12 orang. Seluruhnya dalam keadaan selamat.
Hanya saja mereka nampak kelelahan dan shock, setelah mengalami bencana dalam perjalanan kapalnya dari Pelabuhan Benoa menuju Ambon ini. Seluruhnya lantas diamankan ke Mapolres Klungkung, Rabu malam.
Sementara, pantauan Kamis (13/12) pagi, kondisi kapal nampak sudah hancur. Sebagian muatannya juga hanyut.
Pada bibir pantai itu, nampak tinggal bangkainya saja yang masih menjadi tontonan warga. Putu Widiada mengatakan kondisi kapal sudah terbelah menjadi dua. Setelah sempat diamankan ke Mapolres Klungkung, Kapten Kapal bersama para ABK kembali ke TKP, Kamis pagi.
Mereka masih berupaya mengumpulkan barang yang masih bisa dipakai, seperti alat tangkap ikan, umpan ikan dan jaring. “Untuk saat ini ABK beserta pemilik kapal lagi sedang berada di TKP, untuk mengumpulkan barang yang bisa diselamatkan,” kata Putu Widiada. (Bagiarta/balipost)