Tahun politik mulai panas. Lucunya berita hoax juga makin banyak. Yang lebih sering diributkan sekarang adalah bicara tanpa data dan argumen yang jelas. Misalnya membangun infrastruktur tanpa utang dan kebijakan–kebijakan lain yang terkadang di luar logika. Gaji guru katanya mau dirancang Rp 20 juta.
Yang jelas selama tahun politik ini bergulir, ada banyak wacana yang terkadang nikmat didengar namun sangat sulit diterima logika. Masalahnya, banyak wacana yang disampaikan calon pemimpin bangsa ini sulit direalisasikan terlebih dalam situasi ekonomi yang gamang seperti saat ini.
Sebagai calon pemilih, saya sangat berharap ada perbaikan ekonomi bangsa ini pada tahun 2019. Jangan lagi ribut-ribut soal program yang tak jelas melainkan mulailah fokus pada upaya-upaya perbaikan ekonomi. Jika infrastruktur sudah memadai, maka lakukanlah terobosan yang bisa membuat warga pedesaan bisa mandiri.
Setidaknya, warga pedesaan agar merasa nyaman dengan harga-harga komoditas dan harga-harga kebutuhan bahan pokok. Saya khawatir saat tahun politik memasuki babak puncak, ekonomi nasional terpuruk. Untuk itu, agar daya tahan ekonomi bangsa ini terus dikaji dan dicarikan solusi terbaik. Jangan sampai karena semua sibuk urusan politik, daya tahan ekonomi terabaikan.
Sebagai warga, saya juga khawatir ketika pemerintah mengumumkan kenaikan gaji PNS mencapai 5 persen, harga-harga barang segera naik. Ini tentu akan makin membuat pekerja swasta makin terjepit mengingat kini dunia usaha agak lesu. Jika tak ada perbaikan ekonomi pada tahun 2019 ini, saya khawatir daya tahan masyarakat kelas menengah ke bawah ambruk. Ini tentu berisiko juga bagi stabilitas bangsa. Mudah-mudahan tahun 2019, bangsa ini bisa memberikan jaminan ada perbaikan ekonomi nasional.
I Dewa Sujana
Denpasar, Bali