AMLAPURA, BALIPOST.com – Berbagai upaya terus dilakukan pengelola objek wisata Taman Tirtagangga guna menigkatkan jumlah kunjungan. Salah satunya melakukan penataan objek dengan menambah sejumlah faslitas, diantaranya jukung tradisional dan tempat pasiraman dedari (permandian bidadari) dengan tempat malukat.
Ketua Badan Pengelola Taman Tirtagangga, A.A. Made Kosalya mengungkapkan, selain menawarkan daya tarik wisata taman air yang memang menjadi andalan sejak dulu. Kini pihaknya juga terus melakukan penataan objek tersebut untuk ditawarkan kepada pengunjung sebagai upaya untuk lebih meningkatkan jumlah kunjungan.
Kata dia, pihaknya telah melakukan penataan pasiraman dengan tempat malukat serta sediakan dua buah jukung atau perahu tradisional di kolam paling selatan. “Dua buah jukung di kolam masing-masing diberi nama jukung Gajah Mina dan Angsa Putih. Kedua jukung itu diberikan juga bagi masyarakat yang mau naik jukung dan berkeliling di kolam itu. Tujuannya, agar masyarakat senang,” ujarnya.
Kosalya menambahkan, juga menyediakan tempat bermain dengan kelengkapan ayunan anak-anak. Sementara bagi pengunjung, sopir atau pramuwisata dibuatkan dua buah balai saka enam untuk tempat beristirahat.
Termasuk, menyediakan toko kecil yang menyediakan minuman ringan serta pernak-pernik merchandise khas Taman Tirtagangga. “Penataan dilakukan mengacu kepada penggagasnya dulu. Tujuannya kini, pengunjung tak sekedar melihat ikan berenang-renang di kolam dengan air jernih dan sejuk. Namun wisatawan juga bisa berwisata spiritual, malukat, dan sejak sebelumnya juga bisa mandi di kolam menikmati air jernih dan sejuk,” paparnya.
Dia menjelaskan, pihaknya sebagai generasi pewaris, wajib melestarikan peninggalan leluhur yang merupakan warisan bersejarah.
Jelas dia, penataan dilakukan tanpa melenceng dari konsep pembangunannya dulu. Tujuannya agar berkelanjutan sebagai objek daya tarik wisata bersejarah. “Kami juga mengembalikan taman Tirtagangga selain berfungsi sebagai situs bersejarah, juga menjadi lokasi wisata spiritual yang lengkap,” jelasnya.
Disinggung terkait jumlah kunjungan yang datang, dia mengakui belakangan pada musim ramai, pengunjung ke Tirtagangga terutama dari kalangan wisatawan mancanegara cukup ramai. Jelas dia, sehari total pengunjung datang 200 sampai 300 orang. Hal itu, tidak lepas ramainya pengunjung melihat pesona Bukit Lempuyang yang bisa melihat puncak Gunung Agung. Objek wisata itu berada pada satu jalur, sehingga dijual biro perjalanan wisata sebagai satu paket. “Wisatawan nusantara ramai pada liburan sekolah, atau libur hari raya dan tahun baru,” tegasnya. (Eka Parananda/balipost)