NEGARA, BALIPOST.com – Menjelang hari Raya Galungan, Natal dan Tahun Baru, sejumlah harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik. Dalam pemantauan yang digelar tim pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jembrana, Kamis (13/12), ditemukan adanya kenaikan itu.
Dari pemantauan untuk sembako, beras masih stabil antara Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu per kilogram mengikuti kualitas beras. Sementara yang mengalami kenaikan justru terjadi pada daging ayam serta bumbu dapur seperti bawang merah, cabai merah dan cabai kecil. Rata-rata mengalami kenaikan Rp 2 ribu per kilogram.
Seperti daging Ayam dari semula Rp 35 ribu naik menjadi Rp 38 ribu per kilogram. Bawang Merah dari semulai Rp 18 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 20 ribu. Begitu halnya cabai merah besar dan cabai merah kecil. Harga berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 24 ribu. Naik dari sebelumnya antara Rp 18 ribu hingga Rp 22 ribu per kilogram.
Meski ada yang naik, sejumlah bumbu dapur masih ada yang harganya stabil. Seperti bawang putih masih Rp 18 ribu. Sedangkan untuk daging sapi juga stagnan di harga Rp 110 ribu per kilogram. Termasuk telur ayam ras Rp 1.250 per butir dan minyak goreng Rp 11.400 per liter.
Salah seorang pedagang, Nengah Sueni (35) mengatakan harga beberapa komoditi yang naik itu mengikuti harga pasar karena juga pasokan berkurang. Kemungkinan disebabkan cuaca buruk yang mempengaruhi hasil produksi komoditi tersebut.
Sementara itu Kepala Koperindag Jembrana, Made Gede Budhiarta mengatakan dari hasil pemantauan tim pengendali inflasi daerah ke pasar-pasar, menurutnya, stok sembako relatif aman. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Bulog, untuk sembako ada cadangan sampai akhir hari raya.
Harga yang terpantau di pasar-pasar tradisional ini diharapkan tetap stabil hingga memasuki hari raya nanti. Tim juga telah mengantisipasi apabila nantinya terjadi lonjakan harga sembako yang cukup siginifikan. Salah satunya dengan mengadakan pasar murah. (Surya Dharma/balipost)